Film Animasi Merah Putih: One For All Dikuliti, Dianggap Merusak Industri

| 11 Aug 2025 06:33
Film Animasi Merah Putih: One For All Dikuliti, Dianggap Merusak Industri
Tangkapan layar adegan film animasi Merah Putih: One For All.

ERA.id - Film animasi Merah Putih: One For All banyak dikritik. Kualitas film itu dianggap sangat rendah. Banyak warganet yang menempatkan standar film animasi khas Indonesia di posisi tinggi menyusul meledaknya film Jumbo tersebab ramainya penonton di berbagai bioskop.

Cibiran datang dalam akun Youtube yang menyiarkan trailer film animasi tersebut. Pembuatan Merah Putih: One For All dianggap belum maksimal dari segi teknis apalagi kualitas. Dari sini, banyak yang beranggapan kalau industri animasi Indonesia bisa semakin tak jelas kalau kualitasnya tak dikontrol dan diberi standar tersendiri.

Komentar akun YouTube Yono Jambul misalnya. Dia bilang ada adegan dalam trailer yang diduga dibeli di store Daz3D alias asal ambil. "Mereka ada adegan jalan kan. Nah mereka belinya aset street of Mumbai. Aneh banget kan makanya jalannya," ucapnya.

Aset karakter dan set juga, katanya, konon dibeli murah tak lebih dari belasan dollar. Kontras dengan anggaran film yang mencapai Rp 6,7 miliar.

Merespons itu semua, produser Toto Soegriwo bicara lewat Instagram pribadinya. "Senyumin aja. Komentator lebih pandai dari pemain. Banyak yang mengambil manfaat juga kan? Postingan kalian jadi viral kan?" tulisnya.

Film animasi Merah Putih: One For All disebut akan tayang di bioskop pada 14 Agustus 2025. Trailer-nya sudah bisa dilihat di Youtube. Film ini menceritakan kondisi sebuah desa yang tenang saat masyarakatnya hendak menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia.

Sekelompok anak kemudian terpilih menjadi 'Tim Merah Putih' untuk menjaga bendera pusaka yang akan dikibarkan pada setiap upacara 17 Agustus. Namun, sebelum upacara digelar, bendera tersebut hilang. Tim Merah Putih yang anggotanya memiliki latar budaya berbeda-beda akhirnya bersatu dalam misi penyelamatan bendera.

Rekomendasi