ERA.id - Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Ekraf) Irene Umar menanggapi kabar soal pendanaan khsusu film Merah Putih: One For All. Irene menegaskan Kementerian Ekraf tidak memberi bantuan finansial maupun fasilitas promosi.
Lewat unggahan di Instagram Story-nya, Irene mengakui bahwa kementeriannya sempat melakukan audiensi dengan kreator film Merah Putih: One For All. Namun ia menekankan audiensi itu hanya bersifat memberi masukan dan saran atas film animasi tersebut.
"Saya sendiri menerima audiensi tim produksi film beberapa waktu yang lalu, dimana saya menyampaikan beberapa masukan dari saya termasuk yang technical terkait cerita, karakter looks and feels, trailer dan lain-lain," tulis Irene.
Irene menjelaskan audiensi dengan pelaku seni dan pekerja kreatif sering dilakukan oleh kementeriannya. Ia pun menekankan siapa saja pelaku seni bebas berkarya selama memberikan dampak positif.
Meski demikian, Irene turut menepis tudingan Kementerian Ekraf turut andil dalam masalah keuangan dan hak eksklusif penayangan di bioskop.
"Kami tidak memberikan bantuan financial dan tidak memberikan fasilitas promosi. Apabila ada yang ingin ditanyakan feel free untuk ditanyakan yaa," tuturnya.
Diketahui sebelumnya, film Merah Putih: One For All menuai kritik pedas dari netizen hingga sejumlah sutradara film Tanah Air seperti Hanung Bramantyo dan Ryan Adriandhy. Film itu diduga menelan biaya hingga Rp6,7 miliar.
Angka fantastis itu dinilai tidak sesuai dengan animasi yang dihasilkan. Selain itu, film ini juga mendapat jatah penayangan tepat di momen Hari Kemerdekaan RI.