ERA.id - Produser film Air Mata Mualaf, Dewi Amanda, mengatakan film yang dibintangi Acha Septriasa ini bukan hanya menyuguhkan sisi religius saja, tapi juga tentang hubungan ibu dan anak.
Dewi Amanda menegaskan bahwa meskipun judulnya terkesan religius, inti cerita film ini adalah tentang keluarga dan perjuangan hidup.
"Film ini sebenarnya, jujur, bukan tentang agama saja, bukan tentang keyakinan, tapi tentang keluarga yang penuh dengan empati. Saya ingin menunjukkan, ini loh, perjuangannya bukan perjuangan hanya untuk keyakinan, tapi perjuangan untuk mendekati keluarga," ujar Dewi saat konferensi pers di Epicentrum pada Rabu (19/11/2025).
Dewi juga mengungkapkan keunikan film ini yang melibatkan kolaborasi tiga negara. Kolaborasi ini dilakukan karena tema yang diangkat dianggap relevan bagi banyak kalangan.
"Alhamdulillah kita berkolaborasi tiga negara (Indonesia, Malaysia dan Australia). Karena ini sifatnya universal. Bagi saya, kalau misalkan masalah keluarga, semua negara juga pasti punya masalah keluarganya masing-masing. Tapi dengan budaya Barat dan budaya Asia, saya ingin menyatukannya," jelasnya.
Membungkus sensitivitas dengan emosi ibu dan anak, Indra Gunawan, selaku sutradara, mengakui bahwa tema yang diangkat cukup sensitif. Oleh karena itu, ia dan tim sepakat untuk mengurangi bobot religi dan lebih menonjolkan aspek kekeluargaan.
"Dari awal, saya bilang, ‘Bu, ini film kita agak sensitif, jadi sebisa mungkin kita kurangi bobot-bobot tentang religinya. Kita geser lebihnya ke keluarga,’" kata Indra.
Indra juga menjelaskan fokus emosional yang kuat pada hubungan antara ibu dan anak.
"Antara ibu dengan anak itu sangat emosional sekali. Bagaimana ketika si ibunya merasa kehilangan, dan si anak merasa, ‘Gua ini mengkhianati ibu gua enggak ya?’ Itu yang penting yang harus kita sampaikan,” pungkasnya.
Air Mata Mualaf tayang serempak di bioskop mulai 27 November 2025.