7 Jenama dan Desainer Fashion Asal Indonesia yang Bakal Tampil di New York Fashion Week 2023

| 06 Feb 2023 09:14
7 Jenama dan Desainer Fashion Asal Indonesia yang Bakal Tampil di New York Fashion Week 2023
Para desainer dari 7 brand yang bakal tampil di NYFW 2023 bersama Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Dok. Button Scarves)

ERA.id - Sebanyak tujuh jenama dan desainer kebanggaan industri mode dari Indonesia akan tampil di ajang New York Fashion Week (NYFW) 2023. Menuju NYFW 2023 pada 13 Februari 2023 mendatang, 7 brand tersebut tampil dalam preview showcase yang memperlihatkan satu look dari koleksi miliki brand dan desainer yang akan tampil di New York Fashion Week.

Didukung oleh Kementerian Perdagangan Republik Indonesia dan Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW), Buttonscarves, KAMI., Zeta Privé, Anggia Mawardi, Lenny Hartono, Nada Puspita dan Ayu Dyah Andari x BT Batik Trusmi masing-masing akan mempersembahkan koleksi yang terdiri dari 10 look di dalam fashion show NYFW Autumn/Winter 2023.

Sebagai bagian dari Indonesia Now, Buttonscarves Beauty akan tampil untuk mendukung tata rias pada model. Berikut look dari salah satu koleksi masing-masing  brand yang akan dibawakan di NYFW 2023.

1. ‘The Dream Capsules’ dari Buttonscarves

Buttonscarves akan memamerkan busana ready-to-wear bertemakan The DreamCapsules’, sebuah koleksi terinspirasi dari gaya modern masa kini yang dibalut dengan gaya modest. Koleksi ini juga menampilkan signature monogram Buttonscarves yang terdiri dari blazer coat, shirt dress, denim shirt, classic shirt, hingga modern blouse.

(Dok. Era.id/Vessy)

Koleksi tersebut dihadirkan dalam 10 looks dengan ragam warna yang klasik dan tak lekang oleh waktu seperti hitam, warm neutrals, midnight blue serta warna cerah seperti merah dan pink clay sebagai penambah aksen warna. Konsep modest yang bersifat dinamis dan modern ini mampu dipadupadankan dengan mudah. Potongan dan bentuk koleksi The Dream Capsules ini juga sesuai dengan tren Fall/Winter 2023 dengan adanya lace details, puff sleeves, hingga pleated accents, tetapi tetap mengikuti tren.

2. ‘Charaka’ dari KAMI.

Istafiana Candarini, Nadya Karina, dan Afina Candarini adalah sahabat sejak SMA. Mereka bertemu dan membangun kembali impian mereka untuk mengejar passion. Pada tahun 2009, lahirlah Kami. sebagai merek baju modest. Nama “Kami.” berasal dari bahasa Jepang yang berarti “Tuhan”.

Nama adalah doa, maka doa dan harapan dari Kami. adalah untuk mendapatkan berkah dan ide dari Tuhan. Mempertahankan kesuksesan mereka, New York Fashion Week 2024 bagi Kami. menjadi pencapaian baru untuk memasuki pasar mode global. Untuk acara spesial ini, Kami. telah menyiapkan koleksi bernama Charaka yang terinspirasi dari kekayaan lokal, Kain Tapis Lampung.

(Dok. Era.id/Vessy)

Garisnya yang bersih dan rapi membentuk siluet dengan pendekatan modern. Ditambah pada asalnya, Kain Tapis disakralkan karena berhubungan dengan kehidupan, baik lingkungan maupun Sang Pencipta Alam Semesta. Karenanya, pola Charaka terinspirasi dari kehidupan sekitar.

3. ‘The Talking Point’ dari Zeta Privé

New York sebagai kota pusat bisnis, seni dan mode dunia selalu menjadi topik pembicaraan. Berdasarkan inspirasi tersebut, Zeta Privé mengusung tema "The Talking Point" yang akan dibawa ke New York Fashion Week 2023. Koleksi yang ditampilkan merupakan pakaian wanita bernuansa modest wear yang elegan, modern dan siap pakai yang menjadi spirit American style.

(Dok. Era.id/Vessy)

Sentuhan palet warna soft namun versatiles seperti palet cream, gossamer pink, harbour blue, basil dan innuendo. Koleksi ini juga hadir lebih bold dengan aplikasi aksesoris bernuansa hitam dengan design ikon kota New York yang hadir lebih artistik. Perpaduan ini dihadirkan untuk memberi surprise dalam padu padan, sehingga diharapkan mampu memberikan pemakai menjadi The Talking Points yang menjadi tema besar koleksi Zeta Prive. Dalam koleksi ini warna hitam menjadi penanda peralihan style dari tiap sequence koleksi.

4. ‘Komorebi’ dari AM BY ANGGIASARI

AM merupakan Brand Modest yang mengusung Konsep Sustainable yang mempunyai strategi konsep recycle sebagai Brand DNAnya, dengan Anggiasari sebagai fashion kreatornya. Anggia menggunakan sisa denim dari garmen local Indonesia atau produk denim yang over stock, reject atau cacat produk. Lalu dikombinasikan dengan bahan yang aman terhadap lingkungan, nyaman pada kulit yang mengandung katun 85 - 100%.

Pada perhelatan New York Fashion Week 2023, AM by Anggiasari akan berkolaborasi dengan Boolao, brand yang sama-sama mengusung Konsep Sustainable pada Brand DNAnya. Boolao mengusung konsep “Shibori on Ecoprint textiles” merupakan perpaduan teknik antara pewarna alami ecoprint dan tiedye dengan desain otentik pada berbagai bahan sutera. Perhelatan New York Fashion Week 2023, AM by Anggiasari akan mengeluarkan koleksi Autumn Winter 2023/ 2024. ‘Song(s) of Archipelago’ dari Lenny Hartono ‘Song(s) of Archipelago’ merupakan sebuah koleksi yang memperlihatkan salah satu dari sekian banyak jenis kain tenun Indonesia yaitu Songket.

(Dok. Era.id/Vessy)

Yang akan ditampilkan pada perhelatan Indonesia Now di NFW 2023 adalah bagian kedua dari koleksi ini yang memadukan Songket dari Bali dengan kain berwarna kebumian sebagai tema utama yang ditampilkan. Jenis Songket yang digunakan khusus adalah Songket Sidemen, yang berasal dari desa Sidemen di Bali, Indonesia. Tenun dalam Songket ini memilki motif yang disebut Patra Sari, yaitu pola botani (bunga) yang biasa digunakan untuk menghiasi bangunan khas Bali. Bagian dari koleksi ini akan ditampilkan bersama dengan perhiasan yang juga bagian dari koleksi terbaru karya Lenny Hartono dengan gaun malam yang menawan.

5. ‘A Breath of Modesty’ dari Nada Puspita

Pada New York Fashion Show F/W 2023, Nada Puspita akan memamerkan busana dengan tema A Breath of Modesty. Lebih dari sekadar gambaran busana yang nyaman dikenakan, koleksi spesial ini menampilkan modest styles, sebagai ciri khas utama Nada Puspita, dengan sentuhan desain feminin dan klasik, yang membuat koleksi ini terlihat semakin elegan dan anggun. Koleksi ini hadir dalam total 10 looks dengan beberapa artikel, mulai dari shirt dress, wide-leg trousers, flared skirt, cardigan, hingga statement dress. Koleksi ini juga dihiasi dengan berbagai macam aksen yang dapat menambah kesan feminin, seperti pleated accents, puff sleeves, dan dramatic ruffles.

(Dok. Era.id/Vessy)

Sementara itu, dari segi pemilihan warna, koleksi A Breath of Modesty berputar di sekitar warna yang tak lekang oleh waktu, seperti soft pink, warm neutrals, dan midnight blue. Koleksi ini juga terbuat dari kombinasi beberapa bahan, seperti organza, sateen, dan tile, yang memperkuat kesan klasik dari koleksi ini tersendiri.

6. ‘Basundari: Kala di Wedari’ dari Ayu Dyah Andari bersama BT Batik Trusmi

Memperlihatkan koleksi kolaborasi antara Ayu Dyah Andari bersama BT Batik Trusmi, hadir Basundari: Kala di Wedari yang menyoroti motif floral dalam batik Mega Mendung. Istilah frase kuno yang berasal dari bahasa Sanskerta dan Jawi Kuna, Basundari memiliki arti “disini di antara bunga-bunga di bumi”.

(Dok. Era.id/Vessy)

7. ‘Basundari: Kala di Wedari’ dari Ayu Dyah Andari bersama BT Batik Trusmi

Hal tersebut terinspirasi dari sifat sejati perempuan Indonesia yang memilii semangat tinggi untuk mengabdikan diri bagi diri, keluarga dan tanah airnya. Pengalaman belasan tahun melewati suka duka tentu menggelorakan rasa solidaritas mereka. Wanita mendukung wanita. Mengajak sesama pengrajin dan pembatik, mereka bersama-sama membuat Karya Seni bertema Bumi. Batik yang berbahan dasar kain kemudian dirancang dengan menonjolkan tiga unsur bumi: tanah, air, dan udara. Dengan cara lain, proses di balik pembuatan karya-karya ini juga melafalkan kerja keras akan selalu terbayar di akhir.

Rekomendasi