Sujiwo Tejo Ngeluh Film Indonesia Kurang Tampilkan Makanan Nusantara, Beda dengan Korea

| 02 Jan 2023 13:15
Sujiwo Tejo Ngeluh Film Indonesia Kurang Tampilkan Makanan Nusantara, Beda dengan Korea
Budayawan, aktor, dan pemeran Sujiwo Tejo. (Antara)

ERA.id - Budayawan, aktor, dan pemeran Sujiwo Tejo mendorong Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) untuk mengenalkan aneka ragam kuliner Nusantara kepada dunia melalui garapan film secara konsisten dan berkesinambungan.

"Saya kalau lihat film Korea, tidak ada satu pun tanpa adegan makan-makan," kata Agus Hadi Sudjiwo atau yang akrab disapa Sujiwo Tejo saat ditemui, di Purwakarta, Minggu kemarin, saat menikmati Sate Maranggi di daerah Cibungur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

Menurut aktor kelahiran Jember 60 tahun silam tersebut, film-film Korea dengan bangga mengenalkan (mempromosikan) aneka kuliner tradisional di negaranya.

Bahkan, Korea Selatan dengan bangga menyoroti kuliner dari negaranya secara detail. Sebagai contoh pada bagian tertentu film yang diproduksi menampilkan secara dekat saat mi dimakan. Hal tersebut diyakininya akan mempengaruhi orang untuk mencoba kuliner yang ditampilkan.

Seharusnya, ujar dia, hal tersebut juga bisa ditiru atau dicontoh oleh Parfi maupun pihak-pihak terkait lainnya, agar kuliner Nusantara terus dikenal di kancah internasional.

Salah satu dampak nyata yang dilihat budayawan sekaligus penulis tersebut tak jarang malah generasi muda di Tanah Air lebih mengenal atau mengetahui tentang kuliner Korea dibandingkan kuliner asli bangsanya.

"Anak-anak di sini lebih banyak mengenal Kimci daripada asinan, dan itu saya sayangkan," ujar dia pula.

Ke depan, dia menyarankan, pemerintah terutama kementerian atau lembaga negara yang berkaitan dengan hal tersebut harus bisa mendorong setiap film yang diproduksi hendaknya menyoroti aneka kuliner asli Indonesia.

Ia berharap, Parfi sebagai lembaga yang konsentrasi pada film membuat semacam kesepakatan bersama yang pada intinya setiap film yang diproduksi hendaknya menampilkan adegan kuliner. "Kalau pecel atau karedok ditonton orang Afrika kan bagus," ujarnya lagi.

Rekomendasi