ERA.id - Film Cherish & Ruelle akan segera tayang di KlikFilm, mulai tanggal 10 Februari 2023. Film ini dibintangi oleh Febby Rastanty, Cut Beby Tsabina dan Pangeran Lantang.
Film yang disutradarai oleh Azhar Kinoi Lubis ini menceritakan tentang dua orang sahabat bernama Cherish dan Ruelle yang terlibat dalam petualangan menegangkan.
Mereka melakukan petualangan untuk mendapatkan kembali rumah masa kecil Cherish. Sebagai sahabat, Ruelle menolong Cherish, walaupun memiliki ide-ide gila. Ruelle selalu memiliki ide-ide yang gila. Mulai dari merampok restoran, pencurian, hingga terlibat dalam aksi pencurian besar.
Mereka terlibat dalam sebuah kasus pencurian kalung berlian yang sangat berharga. Namun, keterlibatan mereka dalam kasus pencurian justru membawanya dalam masalah baru. Lalu, keduanya diburu oleh psikopat berdarah dingin.
Rupanya, film perpaduan Drama, Action, dan Thriller ini diadaptasi dari novel. Tentunya para pemain memiliki kesulitan atau tantangan ketika bermain film Cherish & Ruelle.
Berikut 6 fakta menarik dari film Cherish & Ruelle dari sutradara Azhar Kinoi Lubis, Febby Rastanty, dan Pangeran Lantang saat ditemui di Falcon Pictures, Jl. Duren Tiga Raya, Pancoran, Jakarta Selatan pada Rabu (8/2/2023).
1. Adaptasi dari buku
Film Cherish & Ruelle diadaptasi dari buku karya Reiga Sanskara. Lalu, naskahnya dibantu oleh sutradara Richard Oh. Sebagai tambahan informasi, Richard Oh telah meninggal dunia pada 7 April 2022.
"Kalau ini adaptasinya dari sebelumnya. Film ini berdasarkan novel, itu adaptasinya. Kami bikin lagi skenarionya, karena harus disesuaikan untuk kebutuhan film. Ada keterlibatan mendiang richard oh untuk pengembangan naskah," ujar Azhar Kinoi Lubis.
2. Perpaduan Drama, Action, dan Thriller
Film Cherish & Ruelle adalah genre perpaduan drama, action dan thriller. Apalagi, para pemain punya cerita tersendiri ketika berakting film Cherish & Ruelle.
"Film ini mengusung drama action thriller. Sangat lucu juga ada beberapa karakter, seperti Febby Rastanty dan Beby Tsabina dipertemukan dalam film ini. Terus Pangeran Lantang yang berperan sebagai orang sakit," kata Azhar Kinoi Lubis.
3. Jadi cewek pemberani dan metal
Febby Rastanty menggambarkan sosok Ruelle dalam film ini. Ia merasa senang mendalami karakter Ruelle. Sebab, karakter Ruelle memang sudah diinginkan sejak lama.
"Aku sebagai Ruelle. Dia cuek, anaknya berani, metal banget, nggak peduli aturan dan norma dalam hidup. Dia ada beberapa kejadian masa lalu benci sama dunia, berontak, dan nggak suka aturan hidup," jelas Febby Rastanty.
"Cukup sih agak berbanding terbalik. Ruelle ini agak tomboy dan aku lumayan agak tomboy. Pas jadi Ruelle benar-benar lepas dan bebas tomboynya. Sekarang ada norma-norma sosial sebagai perempuan nggak bisa ngasal, aku jadi Ruelle akhirnya," lanjutnya.
4. Pria mafia dan psikopat
Dalam film ini, Pangaren Lantang mendalami karakter pria mafia dan psikopat. Ia mengaku kesulitan hingga panik ketika memerankan tokoh di film Cherish & Ruelle.
"Karakter aku yang dibilang sakit (psikopat), memang susah karena aku aslinya nggak sakit. Pas pertama reading diminta gini-gini, wah dengkul lemas. Awalnya susah tapi lama-lama bisa juga gitu," kata Pangaren Lantang.
5. Tantangan berakting
Ketika berakting, Febby Rastanty dan Pangeran Lantang memiliki tantangan tersendiri. Wanita berusia 27 tahun ini memiliki tantangan mendalami karakter Ruelle, yakni saat melakukan adegan action. Dalam film ini, Febby Rastanty fokus dibagian action, bahkan dilakukan berulang-ulang ketika sedang latihan.
"Kendalanya paling karena action. Jadinya banyak teknis kamera, (sorot) actionnya. Kayak harus dilakukan berulang-ulang. Apalagi adegan endingnya, satu scane 18 halaman," katanya.
Tak hanya itu, Febby Rastanty mengungkapkan tantangan berat bermain film Cherish & Ruelle adalah kestabilan emosinya. Sebab, dalam film ini emosinya masih naik turun.
"Cuma jelas menurut aku salah satu adegan terberat film tersebut. Kelihatan emosi naik turun dari si Ruelle kelihatan. Aku cukup konsentrasi, scane panjang, naik emosi gradasinya naik turun," jelasnya.
6. Action berulang-ulang
Febby Rastanty mengatakan jika dirinya harus melakukan action berulang-ulang ketika bermain film Cherish & Ruelle.
"Action thriller teknisnya lumayan ribet kayak adegan kameranya, kita udah benar lawan mainnya nggak benar dari awal lagi. Banyak adegan teknisnya menguras tenaga," kata Febby Rastanty.
"Kebanyakan scane malam, jadi otomatis pulangnya agak subuh-subuh. Paginya buat molor, pastinya kecapean. Keperluan scane malam, karena kita action thriller," lanjutnya.