ERA.id - Ditayangkannya House of Gucci membuat kontroversi dan kritikan terhadap film tersebut semakin banyak. Terlebih dari keluarga besar rumah mode ternama Gucci, yang menjadi fokus utama film tersebut.
Kritikan keras datang dari ahli waris perusahaan tersebut yang sudah menjabat selama lebih dari 30 tahun, yakni Aldo Gucci. Ia menyatakan tidak terima film tersebut dibuat tanpa adanya konsultasi terlebih dahulu dengan tokoh nyata yang digambarkan dalam film, termasuk dirinya.
Film ini disebut menggambarkan keluarga Gucci bak preman dan tidak peka terhadap apa yang terjadi di dunia luar.
"Produksi film ini tidak berkonsultasi dengan ahli waris sebelum menggambarkan Aldo Gucci, presiden perusahaan selama 30 tahun. Anggota keluarga Guccci bak preman, bodoh, dan tidak peka terhadap dunia di sekitar mereka," ujar Aldo, dilansir dari The Guardian.
Film yang dibintangi Lady Gaga itu disebut menyakitkan untuk ditonton oleh keluarga Gucci. Tak hanya itu, mereka juga menyebut bahwa film tersebut bentuk penghinaan terhadap rumah mode yang dibangun kurang lebih 100 tahun lalu itu.
"Ini sangat menyakitkan dari sudut pandang manusia. Dan penghinaan terhadap warisan di mana merek itu sudah dibangun sangat lama," ucap sumber terdekat keluarga Gucci.
Tak hanya itu, keluarga Gucci juga mengecam apa yang digambarkan dalam film itu sangat bertolak belakang dengan kejadian yang sebenarnya. Mereka menyiratkan banyak tokoh yang protagonis di dunia nyata digambarkan sangat berbeda di film.
"Gucci adalah keluarga yang hidup menghormati karya leluhurnya. Ingatan generasi seharusnya tidak pantas diganggu untuk mementaskan tontonan yang tidak benar dan yang tidak berlaku adil untuk para protagonisnya," lanjut sang sumber.
Sementara itu, film House of Gucci sendiri berfokus pada cerita tentang sosialita Patrizia Reggiani (Lady Gaga) yang menjalani hukuman penjara dua dekade karena mempekerjakan pembunuh bayaran untuk membunuh mantan suaminya, Maurizio Gucci (Adam Driver).