ERA.id - Presiden Joko Widodo melantik Bahlil Lahadalia menjadi Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di Istana Presidenan, Rabu (28/4/2021). Kementerian Investasi merupakan kementerian baru yang bertujuan untuk meningkatkan investasi dan penciptaan lapangan pekerjaan.
Penunjukan ini dibarengi dengan pelantikan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan anggota Dewan Pengawas KPK.
"Demi Allah saya bersumpah bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta akan menjalankan peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara. Bahwa saya, dalam menjalankan tugas dan jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya, dengan penuh rasa tanggung jawab," kata Jokowi saat membacakan sumpah jabatan yang diikuti Bahlil.
Sebelumnya, pada 2019 lalu, Bahlil ditunjuk Jokowi untuk menjadi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Bahlil juga dikenal sebagai salah satu tim sukses Jokowi-Ma'ruf Amin saat Pilpres 2019 lalu.
Bahlil merupakan sosok dengan latar belakang pengusaha ternama. Namun, perjalanan hidupnya pun tak bisa dikatakan mulus. Lahir dari keluarga miskin, Bahlil harus bejuang berdagang kue hingga menjadi sopir angkutan umum demi mendapatkan uang.
Adapun ayah Bahlil berprofesi sebagai kuli bangunan dan sang ibu merupakan buruh cuci. Dengan kondisi ekonomi yang pas-pasan, Bahlil lantas ikut membantu mencari uang dengan berdagang kue di sekolah. Hasil uang dagangannya itu digunakan untuk membiayai sekolah dan keperluan sekolahnya.
Pria kelahitan 7 Agustus 1976 asal Maluku Utara ini juga pernah mengadu nasib menjadi kondektur hingga supir angkot. Berkat kerja kerasnya, Bahlil berhasil mendaftar dan melanjutkan pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay di Papua.
Rekam jejak karir seorang Bahlil pun mulai cemerlang. Tercatat dia pernah menjadi Bendahara Umum PB Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), kemudian pernah bergabung dengan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) pada tahun 2013, kemudian pada tahun 2015-2019 dia menjabat sebagai Ketua Umum HIPMI.
Bahlil juga tercatat sebagai pemilik PT Bersama Papua Unggul, PT Dwijati Sukses, PT Rifa Capital Holding Company. Perusahaannya ini bergerak di sektor perkebunan, properti, transportasi, pertambangan, dan konstruksi. Dia juga mengusahakan 11.000 hektar tambang nikel di Halmahera Maluku Utara.