ERA.id - Bayi dan anak-anak menjadi kelompok yang belum terlalu stabil imunitasnya sehingga rentan terserang virus penyebab penyakit. Salah satu virus yang rentang menyerang bayi adalah virus yang menyebabkan penyakit campak. Penyakit ini terjadi karena serangan virus campak golongan Paramyxovirus. Campak pada bayi ditandai dengan beberapa gejala yang khas, seperti demam, batuk, muncul ruam di tubuh, hingga konjungtivitis atau peradangan selaput mata.
Pada umumnya gejala campak pada bayi akan muncul antara 10-14 hari setelah virus menyerang. Virus campak lebih sering menyerang bayi yang berumur di bawah lima tahun. Gejala yang muncul sebagai tanda penyakit ini menyebabkan bayi merasa tidak nyaman dan menjadi lebih rewel.
Campak pada Bayi, Apa Saja Gejalanya?
Secara umum, campak ditandai dengan gejala berupa demam sebagai tanda bahwa tengah terjadi infeksi akibat serangan virus di dalam tubuh bayi. Gejala lainnya adalah sakit tenggorokan dan batuk serta keluar ingus dari hidung. Campak juga menyebabkan nafsu makan anak dan bayi menurun serta tubuhnya lemas dan lemah.
Gejala campak selanjutnya yaitu muncul ruam merah pada permukaan kulit bayi. Ruam ini biasanya berbentuk kecil-kecil, merah atau putih dan terlihat seperti pasir yang muncul dari dalam kulit. Pipi bayi dan selaput lendir yang ada di bagian dalam pipi merupakan bagian tubuh yang sering terkena ruam merah.
Ruam campak juga ditemukan pada bagian wajah, leher, punggung, lengan, tangan dan akhirnya ke kaki bayi. Pada tahap ini, biasanya gejala lain sudah mulai berkurang dan tubuh bayi sudah tidak terlalu demam.
Ruam campak biasanya terjadi 14 hari setelah terpapar virus, dengan kisaran 7-18 hari. Ruam ini berlangsung selama 5-6 hari hingga akhirnya memudar.
Bagaimana Mencegah Infeksi dan Penularan Campak pada Bayi?
Campak merupakan salah satu penyakit yang cukup serius dan sangat menular. Campak pada bayi tentunya tidak boleh dianggap sepele dan remeh. Campak bisa memicu berbagai gangguan kesehatan bahkan berujung pada hilangnya nyawa jika tidak segera ditangani dengan tepat dan cepat. Sejauh ini, cara paling ampuh dan terbaik untuk mencegah infeksi serta penularan penyakit ini yaitu dengan vaksinasi atau imunisasi campak. Bayi dan anak-anak yang menerima vaksin campak akan lebih terlindungi dari serangan virus tersebut.
Jika sudah mendapati gejala campak, sebaiknya segeralah kunjungi tempat pengobatan yang tepat seperti klinik puskesmas atau dokter agar campak dapat segera teratasi dengan tepat dan cepat. Hal ini juga dilakukan untuk mencegah penyebaran, selain itu anak juga bisa mendapatkan penanganan secara langsung.
Dokter pada umumnya dapat mendiagnosis campak dengan memperhatikan tanda dan gejala yang muncul. Jika bayi mempunyai sistem imun yang rendah, maka akan diharuskan untuk beristirahat total. Hal ini dilakukan sampai semua gejala campak pada anak ataupun bayi benar-benar hilang sepenuhnya.
Penanganan yang tepat tentu saja harus dipilih orang tua agar bayi yang terdampak campak dapat pulih dan sembuh dengan risiko yang paling kecil.
Demikianlah penjelasan mengenai campak pada bayi beserta gejala dan cara pencegahannya. Semoga informasi ini bermanfaat.
Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…