ERA.id - Campak adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus campak. Virus ini menyebar melalui tetesan udara yang dikeluarkan saat seseorang bersin atau batuk. Agar tidak terjangkit, maka setiap anak diharuskan melakukan imunisasi. Lantas imunisasi campak umur berapa harus diberikan?
Perlu diketahui, Imunisasi campak diberikan pada usia yang berbeda-beda di setiap negara. Dilansir dari laman Dinkes Mojokerto, imunisasi MR (Campak dan Rubela) dapat diberikan pada anak berusia 9 bulan-15 tahun.
Measles Rubella (MR) adalah vaksin untuk mencegah penyakit campak dan rubella, dan sejak tahun 2017 masuk menjadi program imunisasi nasional.
Apa Itu Imunisasi Campak Rubella?
Imunisasi campak-rubella adalah imunisasi yang diberikan untuk mencegah campak dan rubella. Campak dan rubella adalah dua penyakit yang disebabkan oleh virus yang berbeda, tetapi sering dikelompokkan dalam satu imunisasi karena gejala dan dampak yang mirip.
Imunisasi campak pada bayi diberikan pada usia yang berbeda di setiap negara, tetapi umumnya diberikan pada usia antara 9-15 bulan dan kembali diberikan pada usia 4-6 tahun. Beberapa negara juga menyarankan dosis tambahan pada usia yang lebih tua, seperti saat masuk sekolah dasar.
Imunisasi campak-rubella sangat aman dan efektif dalam mencegah campak dan rubella. Efek samping yang paling umum dari imunisasi campak-rubella sama dengan imunisasi campak saja, yaitu nyeri, pembengkakan, atau kemerahan di tempat suntikan, demam, lelah, sakit kepala, ruam, dll. Namun efek samping yang lebih serius sangat jarang terjadi.
Perlu diketahui, vaksin pada remaja atau orang dewasa diberikan jika sebelumnya tidak pernah atau belum menerima vaksin. Akan tetapi agar tetap aman, sebaiknya jadwal imunisasi campak dibicarakan terlebih dahulu dengan dokter.
Vaksin campak cukup penting dilakukan sebab penyakit yang satu ini bisa dengan mudah menular dan memicu komplikasi.
Apa efek samping imunisasi campak?
Efek samping dari imunisasi campak adalah demam ringan, ruam merah, bengkak ringan dan nyeri di tempat suntikan. Meskipun demikian, gejala tersebut merupakan reaksi normal yang akan menghilang dalam 2-3 hari.
Efek samping yang lebih serius dari imunisasi campak sangat jarang terjadi. Namun, jika Anda atau anak Anda mengalami gejala yang tidak normal setelah imunisasi, segera hubungi dokter.
Sebaiknya selalu diskusikan dengan dokter Anda tentang risiko dan manfaat dari imunisasi campak sebelum memutuskan untuk memberikan imunisasi pada anak Anda.
Apakah Ada Imunisasi Campak Lanjutan?
Vaksin ternyata tidak hanya diberikan dengan dosis satu kali namun terdapat imunisasi lanjutan yang perlu diterima. Adapun tujuan pengulangan vaksinasi adalah untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Dilansir dari laman Halodoc, vaksin campak untuk mencegah penyakit campak dan pemberian pertama kali pada bayi usia 9 bulan. Namun setelah itu, imunisasi campak lanjutan pada usia 18 bulan dan pemberian ketiga pada usia 6-7 tahun atau saat anak baru masuk sekolah.
Kemudian vaksin campak kedua tidak perlu anak dapatkan bila sudah mendapatkan vaksin MMR. Vaksin MMR bertugas untuk mencegah anak mengalami penyakit mumps (gondong), measles (campak), dan rubella (campak jerman).
Apabila anak-anak sudah mendapatkan vaksin campak pada usia 9 bulan, pemberian vaksin MMR saat anak berusia 15 bulan (minimal jarak pemberian 6 bulan dari vaksin campak). Selain itu, pemberian imunisasi MMR lanjutan saat anak berusia 5 tahun.
Selain imunisasi campak umur berapa, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…