ERA.id -Salah satu kebutuhan yang sudah menjadi kebutuhan pokok bagi setiap orang adalah menyikat gigi. Sebab, dengan sikat gigi kita membersihkan dan menjaga kesehatan gigi secara rutin. Hal ini memang terdengar sepele, tapi tahukah Anda, gigi yang penuh dengan plak dapat menimbulkan bermacam-macam masalah kesehatan gigi, mulut, serta berdampak terhadap organ tubuh lainnya. Dalam artikel ini akan dibahas tentang kapan harus mengganti sikat gigi secara berkala.
Aktivitas sikat gigi juga dapat menimbulkan penyakit jika kita jarang mengganti sikat gigi. Dari sebuah penelitian dijelaskan, dalam satu sikat gigi terdapat kurang lebih 10 juta kuman dan bakteri.
Sangat mengejutkan, bukan? Oleh karena itu, mengganti sikat gigi secara rutin sangat penting untuk dilakukan untuk menjaga kebersihan dan keselamatan gigi kita. Lalu, kapan waktu yang tepat bagi kita untuk mengganti sikat gigi? Simak penjelasannya di bawah ini.
Kapan Harus Mengganti Sikat Gigi?
The American Dental Association menyebutkan, seseorang harus mengganti sikat gigi kurang lebih setiap tiga bulan sekali. Sebab, pada umumnya bulu sikat gigi akan rusak setelah tiga bulan, sehingga perlu diganti dengan sikat gigi yang baru. Namun, kondisi bulu sikat juga tergantung pada pemakaiannya. Seseorang yang menyikat gigi dengan keras biasanya akan membuat sikat lebih cepat rusak.
Pada intinya, sikat gigi diganti ketika bentuk bulu sikatnya sudah mengalami perubahan. Ketika bentuk bulunya sudah tidak lurus dan arahnya sudah berbeda, maka segeralah menggantinya. Adapun untuk sikat gigi anak-anak, harus lebih sering diganti ketimbang sikat gigi orang dewasa.
Sebenarnya ada faktor lain yang mewajibkan seseorang mengganti sikat gigi sebelum waktu yang ditentukan di atas. Bagi orang yang sudah sembuh dari sakit disarankan untuk mengganti sikat giginya agar virus dan bakteri penyakit sebelumnya tidak kembali menginfeksi. Seperti yang sebelumnya telah dijelaskan, bulu sikat bisa menjadi tempat paling subur bagi pertumbuhan mikroorganisme.
Tips Perawatan Sikat Gigi
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, sikat gigi memang menjadi tempat tinggal favorit kuman dan bakteri. Namun, sebetulnya bakteri yang menempel di sikat gigi tidak selalu berbahaya untuk kesehatan gigi dan jarang menimbulkan sakit. Sebab, ketika kita membersihkan gigi dengan pasta gigi, biasanya pasta gigi sudah memiliki kandungan zat anti bakteri.
Walaupun tidak berbahaya, tentunya kita tetap harus rutin merawat sikat gigi agar mikroorganisme ini tidak terlalu aktif dalam menyerang gigi kita.
Simak beberapa tips yang perlu Anda ketahui di bawah ini.
- Kunci paling utama dalam perawatan sikat gigi yaitu memberikannya waktu untuk mengering sebelum digunakan kembali. Sikat gigi yang bersifat lembap sangat mudah ditinggali mikroorganisme.
- Setelah memakai sikat gigi, segeralah bilas dengan air bersih sebelum dikeringkan.
- Disarankan bagi Anda untuk merendam sikat gigi ke dalam alkohol untuk membasmi kuman-kuman yang berkembang biak di dalamnya. Tidak hanya alkohol, Anda juga dapat merendamnya dengan obat kumur sebab biasanya obat kumur juga memiliki kandungan antiseptik.
- Pilihan lainnya yaitu dengan mencelupkannya ke dalam air mendidih dengan waktu sekitar 5–10 detik.
- Jangan membersihkan sikat gigi dengan mesin pencuci piring atau microwave yang justru berpotensi merusak sikat gigi.
- Selanjutnya, pastikan untuk menyimpan sikat gigi dalam keadaan tegak dan hindari menumpuknya dengan benda lain. Sebab, sikat gigi yang tertumpuk dengan botol sabun atau pasta gigi dapat menambah jumlah bakteri pada sikat gigi.
Demikianlah ulasan mengenai kapan harus mengganti sikat gigi serta tips dalam merawat sikat gigi. Semoga informasi ini bermanfaat.
Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…