ERA.id - Sebagian besar wanita yang pernah hamil mungkin mengalami keputihan yang berbeda. Perbedaan tersebut bisa dilihat dari ketebalan, konsistensi, frekuensi, dan jumlah atau intensitasnya. Tak perlu khawatir, perubahan warna keputihan yang dialami saat hamil tidak selalu membahayakan. Anda hanya perlu memahami jenis keputihan yang sehat ketika hamil. Lantas apa saja jenis keputihan saat hamil? Simak penjelasannya di bawah ini.
Keputihan yang dialami selama siklus menstruasi diakibatkan oleh kadar hormon yang tidak seimbang. Sebelum hamil, beberapa wanita dapat mengalami perubahan keputihan, bahkan saat hamil, hormon memiliki peran penting dalam perubahan keputihan.
Penyebab Berubahnya Keputihan saat Hamil
Selama kehamilan, perubahan yang terjadi pada serviks juga mampu memengaruhi keputihan. Saat hamil, serviks dan dinding vagina bisa saja melunak, dan selanjutnya tubuh menghasilkan cairan berlebih untuk mencegah infeksi yang berpotensi terjadi saat hamil.
Saat mendekati waktu persalinan, frekuensi keputihan juga bisa bertambah lebih banyak. Hal ini dikarenakan kepala bayi yang terus menerus menekan leher rahim.
Selanjutnya, mendekati akhir kehamilan, kepala bayi juga bisa menekan leher rahim yang kemudian sering mengakibatkan peningkatan keputihan.
Jenis Keputihan Saat Hamil yang Berbahaya
Jika Anda mengalami keputihan yang tidak normal, sebaiknya segeralah berkonsultasi dengan dokter. Jenis keputihan saat hamil yang menandakan adanya masalah ataupun infeksi vagina antara lain sebagai berikut:
Bening atau Putih
Jenis keputihan yang berwarna bening atau putih susu merupakan warna keputihan yang normal pada umumnya. Selain warna, keputihan normal juga diikuti bau yang ringan dan tidak mengeluarkan bau busuk atau menyengat.
Namun, jika Anda mengalami perubahan keputihan dan tidak mengetahui apakah hal tersebut berbahaya atau tidak saat hamil, Anda dapat segera berkonsultasi dengan dokter kandungan. Perubahan keputihan yang dialami ketika hamil dapat menandakan adanya masalah.
Hijau atau Kuning
Jenis keputihan yang berwarna hijau atau kuning dapat menandakan keputihan yang Anda alami bersifat abnormal atau tidak sehat. Warna kuning atau hijau dapat mengindikasi Anda mengalami PMS, seperti klamidia atau trikomoniasis.
Gejala lain yang juga dapat terjadi saat keputihan yaitu warna hijau atau kuning termasuk kemerahan atau iritasi pada alat kelamin.
Menurut CDC, PMS dapat mengakibatkan komplikasi selama kehamilan. Kadang-kadang komplikasi tidak muncul hingga bertahun-tahun setelah kelahiran, tetapi hal tersebut dapat berpengaruh terhadap sistem saraf dan perkembangan anak.
Putih Kental
Keputihan yang memiliki warna putih, kental, dan mirip dengan keju cottage dapat mengindikasikan infeksi jamur saat hamil. Sedangkan gejala lain dari infeksi jamur yaitu rasa gatal, rasa terbakar di area kewanitaan, serta rasa nyeri ketika buang air kecil maupun berhubungan seksual.
Merah Jambu
Pada awal kehamilan atau pada minggu-minggu terakhir mendekati persalinan, keputihan yang berwarna merah muda kerap terjadi. Kondisi ini juga dapat menandakan bahaya seperti keguguran atau kehamilan ektopik.
Pada umumnya, keputihan berwarna merah muda yang dialami selama 1-2 hari bukanlah keputihan yang membahayakan. Penyebab lainnya dari bercak ringan selama kehamilan antara lain hubungan seksual dan infeksi vagina.
Abu-abu
Tanda lain dari keputihan yang tidak sehat saat hamil selanjutnya yaitu warna abu-abu. Warna abu-abu bisa menjadi tanda infeksi vagina yang disebut juga dengan bakterial vaginosis (BV).
Selain warna keputihan yang menjadi lebih keruh atau abu-abu, pada umumnya bakterial vaginosis juga diikuti dengan aroma keputihan yang tidak sedap atau mengeluarkan bau amis. Umumnya bau ini lebih menyengat setelah melakukan hubungan seksual.
Merah
Keputihan yang berwarna merah dapat menandakan suatu bahaya. Jika Anda mengalami keputihan berwarna merah selama kehamilan, sebaiknya segeralah mencari pertolongan medis, terutama jika keputihan merah yang dialami sangat banyak, atau berupa gumpalan seperti darah.
Keputihan yang diikuti kram dan sakit perut juga harus segera mendapatkan perawatan medis. Sebab, gejala-gejala tersebut dapat mengindikasikan tanda bahaya seperti keguguran maupun kehamilan ektopik.
Pendarahan yang terjadi saat keputihan juga dapat menandakan adanya masalah pada kehamilan yang berpotensi serius, pada tahap ini, ibu hamil harus segera mendapatkan persalinan prematur.
Cokelat
Keputihan juga bisa terlihat kecoklatan karena darah lama meninggalkan tubuh, yang dapat menjadi gejala awal kehamilan. Jika Anda mengalami hal ini, sebaiknya tak perlu khawatir. Sebab, hal ini wajar dialami oleh ibu hamil.
Namun, ibu hamil yang mengalami keputihan berwarna coklat tua disarankan untuk segera menghubungi dokter untuk memastikan bahwa hal tersebut tidak membahayakan.
Demikianlah ulasan mengenai jenis keputihan saat hamil yang berpotensi terjadi pada wanita. Untuk lebih aman, sebaiknya Anda tetap rutin berkonsultasi dengan dokter kandungan agar dapat menentukan langkah yang tepat jika terjadi sesuatu.
Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…