Risiko Penyakit Berhubungan Intim Saat Remaja dari Segi Fisik dan Mental, Hati-Hati!

| 11 Apr 2023 21:15
Risiko Penyakit Berhubungan Intim Saat Remaja dari Segi Fisik dan Mental, Hati-Hati!
Ilustrasi pasangan remaja (Pixabay)

ERA.id - Dari segi kesehatan, terdapat risiko penyakit berhubungan intim saat remaja. Oleh sebab itu, perilaku ini tidak disarankan karena dinilai dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan kesehatan yang cukup berbahaya, misalnya penyakit menular seksual sampai risiko terjangkit kanker serviks.

Selain itu, anak yang menjalani hubungan seks sejak remaja tanpa cara yang tepat dan aman juga memiliki risiko lebih tinggi terhadap masalah kejiwaan. Salah satunya adalah depresi saat dewasa. Oleh sebab itu, diperlukan upaya dari berbagai pihak untuk mencegah perilaku ini.

Lantas apa saja risiko penyakit berhubungan intim saat remaja serta dampak yang akan diterima? Simak penjelasannya di bawah ini.

Dampak Berhubungan Intim saat Remaja

Ditinjau dari sudut pandang medis, memulai aktivitas seksual sejak usia dini, berisiko menimbulkan berbagai dampak yang merugikan untuk para remaja, terutama remaja perempuan.

Di bawah ini adalah beberapa dampak merugikan yang berpotensi dialami para remaja yang mencoba berhubungan intim di usia yang terlalu dini.

Ilustrasi risiko penyakit berhubungan intim saat remaja (Pixabay)

Lebih berisiko terjangkit penyakit menular seksual

Perilaku hubungan intim yang dilakukan saat remaja membuat seseorang memiliki risiko lebih tinggi tertular penyakit menular seksual. Bahkan, remaja yang berusia 15-24 tahun adalah kelompok umur terbanyak yang mengidap infeksi menular seksual. Contoh dari penyakit menular seksual antara lain sifilis alias raja singa, chlamydia, herpes kelamin, gonnorhea, hingga HIV.

Berpotensi melakukan hubungan seks risiko tinggi

Beberapa penelitian menyimpulkan bahwa melakukan hubungan intim pada usia dini berkaitan erat dengan meningkatnya potensi seseorang untuk melakukan hubungan seks risiko tinggi.

Hal ini dikarenakan oleh beberapa faktor, termasuk:

  • Pengetahuan yang belum tepat membuat penggunaan kondom saat berhubungan intim masih kurang atau tidak konsisten.
  • Potensi mempunyai beberapa pasangan seksual sebelum menginjak usia dewasa

Para remaja cenderung belum mampu memahami konsep dari konsekuensi suatu perbuatan secara utuh. Hal ini dikarenakan pada usia remaja, bagian korteks prefrontal di otak yang berfungsi untuk menalar, berpikir, dan menimbang baik dan buruk dari suatu perbuatan, belum terbentuk sepenuhnya.

Bagian otak ini bahkan belum terbentuk secara sempurna hingga seseorang memasuki usia 20-an. Akibatnya, remaja cenderung lebih nekat dan berani ketimbang orang dewasa, termasuk dalam hal menentukan keputusan yang berkaitan dengan seksual.

Risiko kanker serviks atau kanker leher rahim lebih meningkat

Kanker serviks atau kanker leher rahim adalah salah satu jenis kanker yang paling banyak diderita oleh perempuan di Indonesia. Kanker ini dapat terjadi karena adanya infeksi human papiloma virus (HPV) yang bisa ditularkan lewat hubungan seksual.

Perempuan yang memutuskan berhubungan intim pertama kali sebelum usia 16 tahun, akan mendapatkan kenaikan risiko terkena kanker serviks dengan rentang yang cukup signifikan yaitu 1,6 kali sampai 58 kali lebih berisiko.

Semakin muda usia saat hubungan intim pertama kali dilakukan, maka semakin besar pula risiko seseorang terkana kanker serviks di hari kemudian.

Risiko hamil di luar keinginan lebih tinggi

Hamil di luar rencana bagi remaja-remaja usia sekolah tentunya akan membuat masa depan mereka terhambat. Namun, hal ini menjadi risiko yang cukup tinggi dialami oleh anak yang mulai berhubungan intim sejak usia dini.

Dari hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI), data tahun 2012 menunjukkan bahwa pengetahuan remaja di Indonesia tentang kesehatan reproduksi belum memadai.

Hanya sekitar 35,3% remaja perempuan dan 31,2% remaja laki-laki berusia 15-19 tahun yang memahami jika perempuan bisa hamil walaupun hanya berhubungan seks satu kali.

Hal ini menjadikan angka kehamilan pada remaja yang aktif secara seksual, masih tinggi.

Demikianlah ulasan mengenai risiko penyakit berhubungan intim saat remaja beserta risiko lain yang dapat dialami. Semoga penjelasan ini bermanfaat.

Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…

Rekomendasi