ERA.id - Orang-orang pada umumnya mungkin masih ada yang belum memahami bahwa tidur tengkurap bisa membantu meredakan dengkuran yang dapat mengganggu kenyamanan tidur orang lain. Namun, tidur dengan posisi tengkurap atau telungkup juga mengundang risiko gangguan kesehatan, lho. Kira-kira apa saja risiko tidur tengkurap?
Pada umumnya, ada 3 posisi tidur yang cukup sering dilakukan banyak orang, diantaranya telentang, menyamping, dan tengkurap. Setiap posisi tidur mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Tidur tengkurap diketahui dapat mengurangi dengkuran dan membantu mengurangi risiko terjadinya sleep apnea akibat pangkal lidah yang secara tidak sengaja jatuh ke belakang dan mengakibatkan pernapasan terhenti tiba-tiba dan sementara ketika seseorang tidur.
Macam-macam Risiko Posisi Tidur Tengkurap
Namun, terlepas dari manfaat yang disebutkan sebelumnya, tidur tengkurap juga dapat menimbulkan risiko kesehatan. Di bawah ini merupakan beberapa risiko yang bisa muncul karena tidur tengkurap:
Nyeri leher
Kondisi ini memang tidak selalu diakibatkan oleh tidur tengkurap, tetapi nyeri leher kerap kali dirasakan oleh orang-orang yang terbiasa dengan posisi tidur ini.
Ketika tidur tengkurap, agar dapat bernapas lega, kepala biasanya akan diangkat dan dihadapkan ke arah samping. Nah, jika posisi ini dilakukan terus menerus, maka berisiko membuat otot-otot di leher jadi tegang sehingga menimbulkan nyeri leher.
Nyeri punggung
Ketika seseorang tidur tengkurap, posisi tulang belakang atau punggung akan berbentuk melengkung. Jika dibiarkan, punggung yang melengkung ini akan menjadikan tulang belakang tegang dan kaku, sehingga mengakibatkan nyeri punggung.
Sehingga lama kelamaan, selain nyeri, kondisi tersebut akan membuat punggung Anda mengalami kesemutan atau sensasi mati rasa.
Kerutan pada wajah
Selain disebabkan faktor pertambahan usia, kemunculan kerutan ini juga dapat dipicu oleh tidur tengkurap. Sebab, saat tidur tengkurap, wajah Anda menempel langsung pada bantal atau kasur.
Kondisi ini akan mengakibatkan tekanan pada kulit wajah. Jika tekanan terjadi setiap malam, maka berisiko menimbulkan kerutan pada wajah yang dapat mengganggu penampilan Anda.
SIDS
Selain menimbulkan efek negatif pada orang dewasa, tidur tengkurap juga sangat berbahaya untuk bayi. Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) atau kematian bayi mendadak tanpa diketahui penyebabnya merupakan salah satu risiko fatal yang dapat terjadi pada bayi tidur tengkurap.
Beberapa penelitian menyimpulkan bahwa saat tidur tengkurap, hidung bayi dapat tertutup dengan kasur atau bantal. Sehingga kondisi ini menyebabkan pernapasan akan terganggu dan bayi akan kekurangan oksigen.
Bagaimana Mengatasi Kebiasaan Tidur Tengkurap?
Setelah memahami risiko tidur tengkurap, di bawah ini akan dijelaskan bagaimana cara mengatasi kebiasaan buruk tersebut:
- Pilih bantal yang tepat untuk posisi tidur sehingga Anda dapat menemukan posisi tidur yang nyaman.
- Mengganti posisi tidur Anda secara berkala dalam setiap malam.
- Latihan stretching dan olahraga untuk melenturkan otot punggung.
- Tidur dengan posisi miring ke salah satu sisi.
Demikianlah beberapa risiko tidur tengkurap yang bisa terjadi. Namun, jika tidur tengkurap justru membuat tidur Anda lebih nyenyak, Anda dapat mengatur atau menyiasati efek negatif yang sudah dijelaskan sebelumnya dengan menggunakan bantal atau kasur yang tepat. Semoga informasi ini bermanfaat!
Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…