ERA.id - Karbon monoksida (CO) adalah gas tak berwarna dan tak berbau yang seringkali dianggap remeh, namun memiliki potensi bahaya yang sangat besar bagi kesehatan manusia. Untuk itu penting untuk mengetahui berbagai bahaya karbon monoksida.
Artikel ini akan menjelaskan secara mendalam tentang bahaya karbon monoksida, sumber-sumber utama paparan, dampaknya terhadap kesehatan, serta langkah-langkah penting yang dapat diambil untuk melindungi diri dari berbagai ancaman kesehatan.
Bahaya Karbon Monoksida bagi Manusia
Dilansir dari OSHA, karbon monoksida (CO) adalah gas beracun, tak berwarna, tak berbau, dan tak berasa. Namun meskipun tidak memiliki bau yang terdeteksi, CO sering dicampur dengan gas lain yang memiliki bau.
Jadi, Anda bisa menghirup karbon monoksida bersamaan dengan gas-gas yang dapat Anda cium bau dan bahkan tidak menyadari keberadaan CO.
CO adalah racun yang dihasilkan dari industri umum dan berasal dari pembakaran tidak sempurna bahan dan dapat menyebabkan polusi udara. Pembakaran tersebut mengandung karbon seperti gas alam, bensin, kerosin, minyak, propana, batu bara, atau kayu.
Karbon monoksida bersifat berbahaya ketika dihirup karena menggantikan oksigen dalam darah dan merampasnya dari jantung, otak, dan organ penting lainnya. Jumlah besar CO dapat meracuni Anda dalam hitungan menit tanpa peringatan.
CO juga dapat menyebabkan Anda kehilangan kesadaran dan kekurangan oksigen. Selain rasa tertekan di dada, gejala awal keracunan CO mungkin termasuk sakit kepala, kelelahan, pusing, kantuk, atau mual.
Selama paparan yang berkepanjangan atau tinggi, gejala karbon monoksida dapat memburuk dan meliputi muntah, kebingungan, dan pingsan selain kehilangan kesadaran dan kelemahan otot.
Gejala keracunan dapat bervariasi secara luas dari orang ke orang. Keracunan CO dapat terjadi lebih cepat pada mereka yang paling rentan: anak-anak kecil, lansia, orang dengan penyakit paru atau jantung, orang yang tinggal di ketinggian, atau mereka yang sudah memiliki kadar CO dalam darah yang tinggi, seperti perokok.
Selain itu, keracunan CO juga membawa risiko khusus bagi janin. Keracunan CO dapat diatasi jika penanganan tepat waktu. Tetapi bahkan jika Anda pulih, keracunan akut dapat mengakibatkan kerusakan permanen pada bagian tubuh.
Apakah akibatnya jika seseorang menghisap gas CO karbon monoksida dari rokok?
Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes), salah satu komponen dalam rokok adalah karbon monoksida. Jika terpapar terlalu banyak gas karbon monoksida, sel-sel darah merah akan lebih banyak berikatan dengan karbon monoksida daripada oksigen.
Dampaknya, fungsi otot dan jantung akan mengalami penurunan. Hal ini akan mengakibatkan kelelahan, kelemahan, dan rasa pusing. Dalam skala yang lebih besar, individu yang terpapar gas ini berisiko mengalami koma atau bahkan kematian.
Ketika seseorang menghirup asap rokok, gas karbon monoksida masuk ke dalam aliran darah mereka. Gas tersebut memiliki afinitas yang lebih tinggi untuk berikatan dengan sel darah merah daripada oksigen.
Hasilnya, sejumlah besar sel darah merah yang seharusnya membawa oksigen ke jaringan tubuh menjadi terikat dengan karbon monoksida. Akibatnya, pasokan oksigen yang seharusnya disalurkan ke otot, jantung, otak, dan organ vital lainnya menjadi terbatas. Ini berdampak langsung pada fungsi-fungsi vital tersebut.
Dampak pertama yang sering dirasakan adalah penurunan energi dan daya tahan tubuh. Individu yang terpapar karbon monoksida cenderung merasa cepat lelah, lemas, dan sering mengalami pusing. Efek ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan produktivitas.
Perlu dicatat bahwa risiko paparan karbon monoksida tidak hanya berlaku bagi perokok aktif, tetapi juga bagi perokok pasif yang secara tidak sengaja menghirup asap rokok dari lingkungan sekitar.
Oleh karena itu, penting bagi individu dan masyarakat untuk memahami potensi bahaya karbon monoksida dan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi paparan, baik dengan berhenti merokok maupun menjauh dari lingkungan yang terpapar asap rokok.
Selain bahaya karbon monoksida, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…