ERA.id - Infertilitas atau gangguan kesuburan adalah kondisi ketika pasangan belum mendapatkan momongan sekurang-kurangnya 12 bulan setelah rutin berhubungan seksual 2 hingga 3 kali seminggu tanpa usaha pencegahan kehamilan. Infertilitas dibedakan menjadi dua, yaitu infertilitas primer dan infertilitas sekunder. Apa itu infertilitas primer dan sekunder?
Sebelum membahas lebih jauh, Anda perlu tahu bahwa penyebab infertilitas ada banyak. Butuh pemeriksaan secara menyeluruh untuk mengetahui penyebab pastinya.
Penyebab infertilitas paling umum pada wanita adalah sumbatan pada saluran telur, gangguan pematangan sel telur, masalah pada rahim (misalnya polip, mioma), atau masalah pada ovarium (misalnya kista cokelat). Penyebab infertilitas paling umum pada pria adalah buruknya kualitas sperma, bisa dari segi konsentrasi, jumlah, kecepatan, dan bentuk normalnya.
Mengenal Apa Itu Infertilitas Primen dan Sekunder
Dikutip Era.id dari situs web RS Pondok Indah, infertilitas primer adalah infertilitas yang dialami suami-istri yang belum pernah punya anak setelah satu tahun berhubungan seksual secara rutin tanpa menggunakan alat kontrasepsi (tidak pernah melakukan usaha pencegahan kehamilan). Wanita yang pernah hamil tapi keguguran juga masuk kategori ini.
Infertilitas sekunder adalah infertilitas yang dialami suami-istri yang sudah memiliki anak, tetapi belum memiliki anak lagi setelah satu tahun berhubungan seksual rutin tanpa usaha pencegahan kehamilan. Selama rentang waktu sejak melahirkan hingga berencana hamil lagi terjadi banyak hal dan perubahan dalam kehidupan serta tubuh suami-istri. Hal tersebut bukan tidak mungkin menyebabkan terganggunya proses kehamilan.
Ada banyak hal yang bisa menjadi penyebab dari terjadinya infertilitas sekunder, bahkan bisa saja sama dengan penyebab infertilitas primer. Perubahan kondisi organ reproduksi membuat perubahan angka peluang kehamilan. Salah satu contohnya adalah infeksi tanpa gejala, tetapi menimbulkan jaringan parut sehingga terjadi penyumbatan saluran telur. Contoh yang lain adalah munculnya mioma/polip pada masa setelah kelahiran anak pertama.
Perubahan yang berpotensi menyebabkan infertilitas juga bisa terjadi pada pria. Meski pernah punya anak, tapi perubahan gaya hidup menjadi gaya hidup tidak sehat bisa menurunkan kualitas sperma. Salah satu gaya hidup tidak sehat yang bisa berpengaruh terhadap kesuburan pria dan wanita adalah kebiasaan merokok dan minum minuman beralkohol. Hal lain yang bisa berkaitan dengan kesuburan adalah usia.
Tingkat kesuburan, terutama pada wanita, umumnya mengalami penurunan saat seiring bertambahnya usia. Kondisi ini biasanya terjadi saat wanita berumur lebih dari 36 tahun.
Tips Cegah Infertilitas
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mencegah infertilitas. Berikut ini adalah rinciannya.
· Pola hidup sehat. Gaya hidup berpengaruh terhadap kesuburan sehingga perlu dijaga dengan baik.
· Makanan sehat bergizi seimbang. Kesuburan juga dipengaruhi oleh asupan nutrisi yang didapatkan dari makanan dan minuman. Untuk meningkatkan tingkat kesuburan, makanan yang direkomendasikan adalah makanan tinggi protein, seperti daging dan ikan. Kedua jenis makanan tersebut juga kaya asam lemak omega 3. Makanan lain yang dibutuhkan adalah makanan kaya asam folat, seperti buah-buahan, sayuran hijau, hati sapi, daging unggas, dan seafood.
· Olahraga rutin. Anda perlu melakukan olahraga secara rutin dan teratur, tetapi jangan berlebihan.
· Jaga berat badan. Kelebihan dan kekurangan berat badan bisa berpengaruh terhadap siklus ovulasi wanita dan menurunkan tingkat kesuburan pria.
Cukup istirahan dan hindari stres. Infertilitas juga berkaitan dengan stres atau depresi.