ERA.id - Masyarakat akhir-akhir ini sempat dibuat khawatir bertemu dengan dokter karena hebohnya kasus penipu bernama Susanto yang menjadi dokter gadungan atau dokteroid selama 2 tahun di RS PHC (Pelindo Husada Citra). Kasus tersebut memancing Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk mengungkap bagaimana cara mengenali dokter gadungan. Lantas apa itu dokteroid?
Peristiwa penipuan itu terungkap dalam persidangan Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, yang mengatakan Susanto sebagai lelaki lulusan SMA yang menyamar sebagai dokter dengan menggunakan identitas orang lain.
Susanto mengajukan lamaran ke Rumah Sakit PHC Surabaya, saat tersedia lowongan pekerjaan untuk tenaga medis pada bulan April 2020. Ketika itu, Susanto menjalankan aksinya dengan memalsukan semua dokumen yang diperlukan, termasuk surat izin praktik ijazah kedokteran dan sertifikasi Hiperkes.
"Semua dokumen itu didapat terdakwa dari internet. Terdakwa melamar dengan nama dr. Anggi Yurikno, yang dikirim melalui email," jelas Jaksa Ugik Ramatyo dari Kejari Tanjung Perak Surabaya menurut keterangan Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) PN Surabaya.
Apa Itu Dokteroid?
Anggota Biro Hukum Pembinaan dan pembelaan Anggota (BHP2A) PB IDI, dr. Dewa Nyoman Sutayana, SH, MH, MARS menjelaskan kejahatan Susanto dengan istilah dokteroid, yaitu seseorang yang tidak memiliki latar belakang pendidikan dokter, tetapi menjalani praktek kedokteran.
"Seseorang yang dimaksud bisa seorang yang bukan tenaga Kesehatan maupun seseorang yang merupakan tenaga Kesehatan seperti perawat, bidan, farmasi, dan lain-lain, namun bukan tenaga medis seperti dokter dan dokter gigi, tetapi melakukan praktek kedokteran," ungkap dr. Dewa dalam konferensi pers, Kamis (14/9/2023).
Ia juga menambahkan sejumlah bahaya yang begitu mengerikan dari praktik dokteroid. Antara lain penyakit tidak kunjung sembuh, komplikasi semakin parah, hingga fatal yang mengakibatkan kecacatan hingga kematian.
Adapun dampak buruk yang berimbas pada fasilitas kesehatan atau rumah sakit yaitu penyalahgunaan surat keterangan medis seperti surat izin sakit. RS tidak menerima bayaran oleh penjamin biaya pasien, nama baik RS, sampai tuntutan perdata pada RS.
Tips Terhindar dari Dokteroid
Di bawah ini adalah cara menghindari dokteroid yang bisa kita lakukan:
- Pastikan verifikasi data melalui sumber utama yang terpercaya, Anda bisa melakukannya dengan memeriksa data dokter di https://idionline.or.id dan http://kki.go.id/cekdokter/
- Optimalkan proses kredensial (verifikasi kualifikasi) dan rekredensial (evaluasi tenaga medis) secara berkala, yaitu minimal 1 tahun sekali, demi kepastian bahwa penanganan pasien hanya dijalani oleh tenaga medis yang memiliki kompetensi.
- Laporkan setiap temuan mengenai dugaan adanya dokteroid di sekitar Anda, bisa melalui Ikatan Dokter Indonesia entah itu di cabang, wilayah, atau pusat.
Demikianlah penjelasan tentang apa itu dokteroid dan beberapa tips yang dapat Anda lakukan agar terhindar dari praktik dokter palsu tersebut.
Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…