Beda Batuk karena Virus dan Bakteri yang Harus Kamu Diketahui

| 13 Oct 2023 17:05
Beda Batuk karena Virus dan Bakteri yang Harus Kamu Diketahui
Ilustrasi batuk (Freepik/benzoix)

ERA.id - Dalam keadaan cuaca yang terus menerus panas dan juga terpaan polusi udara yang sangat tinggi di berbagai wilayah di Indonesia, tentunya mengundang risiko gangguan dalam tubuh, terutama pernapasan. Salah satu permasalahan dalam pernapasan yaitu batuk. Dalam artikel ini, akan dijelaskan beda batuk karena virus dan bakteri.

Hal ini terbukti pada periode 29 Agustus hingga 6 September 2023, di mana kasus infeksi saluran pernafasan akut atau ISPA di wilayah Jabodetabek sedang meningkat, hingga totalnya mencapai 90.546 kasus. Sedangkan sepanjang 2023, data menunjukkan kasus batuk di Jakarta menelan korban hingga 8.100 angka kematian.

ISPA merupakan infeksi pada saluran nafas atas akut. Hal yang perlu diketahui adalah bahwa saluran nafas bagian atas meliputi hidung, faring, laring, dan bronkus. Infeksi ini umumnya diakibatkan oleh virus, tetapi juga bisa diakibatkan oleh bakteri.

Ilustrasi (Unsplash/Towfiqu Bharbuiya)

Gejala ISPA

Selain batuk, gejala ISPA lainnya yang umumnya dialami adalah pilek, sakit tenggorokan, sakit kepala, hidung tersumbat, demam, bersin-bersin, dan kelelahan. Gejala ini sering muncul 3 hari sesudah paparan virus atau bakteri, dan mampu bertahan selama 7-10 hari.

Bahkan, pada beberapa kasus mampu bertahan hingga tiga minggu. Dari penelitian yang dilakukan batuk dapat menyebabkan 93 persen akan susah tidur, produktivitas bekerja akan berkurang hingga 26 persen, dan kecenderungan absen dari aktivitas baik sekolah atau bekerja, dapat berkurang hingga 45 persen. Hal ini membuktikan bahwa batuk termasuk permasalahan yang mengganggu aktivitas sehari-hari.

Dr. Farhan Zubedi menyebutkan, batuk sendiri merupakan refleks normal pertahanan tubuh, dengan tujuan membersihkan saluran nafas dari partikel asing, kuman, dan virus.  Namun, batuk juga termasuk salah satu gejala terjadinya peradangan atau infeksi pernafasan, di mana batuk memiliki peran untuk mengeluarkan lendir yang berlebihan. Adapun beberapa pemicu batuk bisa terjadi karena infeksi bakteri atau virus, asma atau alergi, polusi udara, konsumsi obat, kebiasaan merokok, dan penurunan daya tahan tubuh.  

Sementara itu, penurunan daya tahan tubuh juga dapat menimbulkan batuk, yang dapat terjadi karena stress, kurang tidur, pola hidup tidak sehat, kurang aktivitas fisik, dan perubahan cuaca seperti polusi dan panas. Dokter Farhan menyebutkan, saat daya tahan tubuh lemah, maka pembersihan partikel asing dari saluran pernafasan tidak efektif, sehingga bakteri dan virus akan lebih lama tinggal atau terjebak dalam saluran pernafasan.   

Ketika seseorang mengalami batuk, daya tahan tubuhnya akan bekerja secara aktif untuk melawan bakteri atau virus. Bakteri atau virus inilah yang dapat memicu terjadinya peradangan pada saluran nafas. Oleh sebab itu, sangat penting untuk memperbaiki daya tahan tubuh dalam pengobatan batuk. Selain itu, penderita batuk juga tidak bisa diberikan obat secara asal. Orang yang mengonsumsi antibiotik tanpa sebab atau tanpa resep dokter dapat menimbulkan resistensi obat sehingga obat tidak dapat bekerja dengan baik di dalam tubuh saat dibutuhkan. 

Beda Batuk Karena Virus dan Bakteri

Di bawah ini adalah perbedaan antara batuk yang diakibatkan oleh virus dan oleh bakteri:

Batuk karena virus biasanya tidak menimbulkan dahak yang tebal. Umumnya, orang yang terserang virus biasanya memiliki dahak yang bening dan jika tidak disertai dengan demam tinggi, atau kita sebut dengan common cold.  "Lalu kalau batuk karena terpapar virus itu biasanya dalam 3-4 hari dia akan mereda karena virus itu self limiting disease atau sembuh sendiri," katanya.

Sementara, batuk yang terjadi karena infeksi bakteri baru dapat diobati dengan antibiotik selama beberapa hari. Ciri-ciri batuk yang terjadi karena infeksi bakteri antara lain karena bakteri itu lebih produktif, sehingga menimbulkan dahak lebih tebal dan berwarna kuning, dan jika terkena infeksi bakteri dapat membuat penderitanya mengalami demam tinggi.

Demikianlah ulasan tentang beda batuk karena virus dan bakteri. Semoga kita semua sehat selalu, ya!

Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…

Rekomendasi