ERA.id - Bagi masyarakat, kawat gigi atau behel bukan lagi hal yang asing. Bahkan, tidak hanya untuk merapikan gigi, sebagian orang menggunakan behel untuk keperluan fashion atau penampilan. Namun, selain membawa manfaat, behel gigi juga tenyata memberikan efek samping pada gigi. Lantas apa saja efek samping penggunaan kawat gigi? Simak penjelasannya di bawah ini.
Pada dasarnya, fungsi alat ortodontik tersebut dapat difungsikan dalam beberapa kasus. Misalnya, meningkatkan kemampuan bicara dan mengunyah, menutup celah lebar di antara gigi, serta mengatasi gigitan yang tidak tepat.
Selain itu, penggunaan kawat gigi juga bertujuan untuk menyelaraskan gigi geligi yang terlihat maju atau mundur agar bisa selaras dalam satu lengkung rahang.
Walaupun demikian, ada dampak negatif dari penggunaan behel untuk kesehatan mulut. Di bawah ini adalah efek samping kawat atau behel gigi yang harus Anda ketahui:
Rasa Nyeri
Rasa nyeri merupakan efek samping yang kerap terjadi ketika Anda menggunakan kawat atau behel gigi. Hal ini disebabkan adanya tekanan yang diberikan pada gigi.
Biasanya, rasa nyeri akan terasa beberapa hari setelah pemasangan kawat gigi, dan akan menghilang setelah 1-2 hari pasca pemasangan. Nyeri tersebut pada umumnya lebih terasa pada gigi depan daripada gigi belakang.
Untuk mengantisipasi rasa nyeri yang muncul, Anda diperbolehkan untuk minum obat antinyeri.
Sariawan di Bibir dan Gusi
Sariawan dapat terjadi karena pada awal pemasangan kawat gigi, mulut akan beradaptasi dengan adanya behel.
Bibir dan pipi bagian dalam yang secara langsung kontak dengan behel umumnya akan mengalami gesekan yang dapat menimbulkan luka atau lecet, dan berujung sariawan.
Untuk mengatasinya, Anda dapat menempelkan wax atau lilin ortho. Alat tersebut akan menutupi behel sehingga sariawan atau lukanya akan cepat sembuh.
Namun, jika terdapat kawat yang terlalu panjang atau tajam, apalagi hingga menusuk bibir hingga berdarah, maka Anda disarankan menghubungi dokter gigi untuk dilakukan pemotongan dan pengasahan kawat tersebut.
Perubahan Warna Gigi
Selama menggunakan kawat gigi, perubahan warna pada gigi juga bisa terjadi. Hal ini dikarenakan salah satu efek samping kawat atau behel gigi yang dapat memengaruhi estetika gigi pasien.
Kondisi tersebut terjadi terutama pada kawat gigi yang tidak dapat dilepas pasang. Penyebabnya yaitu noda dari makanan dan minuman di sekitar alat ortodontik yang mungkin susah untuk dibersihkan.
Hasilnya, warna gigi pun bisa menjadi kekuningan dan akan terlihat saat selesai perawatan behel gigi.
Resorpsi Akar
Hal ini adalah efek samping dari pasang kawat gigi yang perlu Anda waspadai. Resorpsi akar dapat melibatkan satu atau beberapa gigi. Hingga saat ini, belum diketahui pasti apa yang menyebabkan resorpsi akar.
Namun, pada umumnya kondisi ini terjadi karena pemakaian kawat gigi yang sudah terlalu lama. Jika dibiarkan saja, maka risiko kematian gigi dapat terjadi.
Keadaan ini juga bisa menjadi parah jika pasien mengalami penyakit periodontal. Tentunya, kondisi ini akan mengganggu dan melemahkan jaringan penyangga gigi sehingga pasien dapat kehilangan gigi tersebut.
Penyakit Periodontal
Penyakit periodontal adalah salah satu risiko yang mungkin terjadi karena pemakaian kawat gigi. Kondisi ini disebabkan oleh kebersihan mulut yang kurang baik, serta minimnya kedisiplinan untuk kontrol behel gigi.
Penyakit periodontal dapat dikarenakan sulitnya membersihkan bagian sela-sela gigi atau yang dekat dengan behel. Sehingga, sisa makanan masih tertinggal dan terjadilah akumulasi plak.
Pada mulanya, akan terjadi radang gusi. Namun jika tidak dirawat, lama-kelamaan kondisi akan berlanjut menjadi penyakit periodontal.
Dekalsifikasi
Menjaga kebersihan gigi serta perawatan gigi secara teratur merupakan hal yang sangat penting, terutama untuk pengguna behel. Jika tidak diperhatikan, ada berbagai kondisi kesehatan yang berisiko memburuk.
Salah satunya yaitu risiko dekalsifikasi, yang berupa tanda putih pada gigi atau karies gigi. Karena itu, Anda harus waspada dengan efek samping penggunaan kawat gigi yang satu ini.
Dekalsifikasi terjadi karena kandungan kalsium yang berkurang pada gigi. Penyebabnya bisa berasal dari zat asam yang dihasilkan oleh bakteri-bakteri dari sisa makanan dan minuman yang terjebak di antara alat ortodontik.
Namun, untuk pengguna kawat gigi, dampak negatif ini bisa dicegah dengan menerapkan pola makan rendah gula, menyikat gigi secara teratur, dan pemberian fluor dosis tinggi.
Gigi Berlubang
Masalah yang satu ini berhubungan dengan proses dekalsifikasi. jika proses dekalsifikasi enamel terus berlanjut, maka akan terjadi lubang pada gigi.
Kondisi tersebut bisa menjadi lebih parah jika penggunaan pemakaian kawat gigi terlalu lama dan pasien tidak rutin menjaga kebersihan mulutnya. Gigi berlubang tentunya dapat mengganggu jalannya perawatan kawat gigi.
Jika pembersihan gigi pasien kurang baik, lubang gigi akan bertambah luas dan dalam karena penumpukan bakteri, khususnya di sekitar behel gigi dan bagian yang sulit dibersihkan (contohnya sela-sela gigi).
Demikianlah ulasan tentang efek samping penggunaan kawat gigi, semoga informasi ini bermanfaat.
Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…