ERA.id - Pernahkah Anda tahu apa itu limfadenitis? Ini adalah infeksi pada kelenjar getah bening. Penyebab dari gangguan kesehatan ini ada beberapa hal.
Sebelum membahas limfadenitis, Anda perlu tahu apa itu kelenjar getah bening. Setelah itu, Anda mempelajari limfadenitis, penyebab, dan gejala-gejala yang muncul.
Mengenal Apa Itu Limfadenitis
Dikutip dari situs resmi Kemenkes, kelenjar getah bening adalah kelenjar kecil yang bentuknya seperti kacang. Kelenjar kecil ini punya peran penting terhadap sistem kekebalan tubuh manusia.
Kelenjar getah bening berfungsi menyaring cairan limfatik, membantu membasmi kuman, dan membuang produk limbah dari tubuh. Kelenjar getah bening adalah bagian dari sistem limfatik yang punya tugas menjaga sistem kekebalan tubuh tetap baik.
Letak kelenjar getah bening atau kelenjar limfa ada di hampir seluruh bagian tubuh, seperti leher, ketiak, selangkangan, rongga perut, dan rongga dada. Ukuran kelenjar getah bening normal kecil, tapi bisa menjadi lebih besar (membengkak) jika mengalami infeksi.
Infeksi kelenjar getah bening terjadi akibat infeksi sekunder yang dipicu serangan bakteri, virus, atau jamur. Nah, limfadenitis adalah kondisi terinfeksinya kelenjar getah bening.
Limfadenitis bisa menyebar cepat ke kelenjar lain di tubuh. Hal ini butuh penanganan yang cepat dengan antibiotik, antivirus, atau obat antijamur.
Jenis dan Penyebab Limfadenitis
Limfadenitis bisa diklasifikasikan menjadi dua jenis berdasarkan luasnya infeksi. Berikut adalah rinciannya.
- Limfadenitis lokal: peradangan pada sejumlah kelenjar getah bening di dekat asal infeksi, misalnya di leher akibat infeksi amandel.
- Limfadenitis umum: peradangan di banyak kelenjar getah bening akibat infeksi yang sudah menyebar lewat aliran darah atau akibat penyebaran penyakit lain.
Penyebab dari terjadinya limfadenitis adalah respons kelenjar getah bening terhadap infeksi bakteri, virus, jamur, atau parasit, yang nantinya bisa menyebarkan infeksi itu ke seluruh sistem limfatik dalam beberapa jam. Limfadenitis bisa terjadi karena beberapa jenis mikroorganisme.
- Bakteri, seperti Streptococcus, Staphylococcus aureus, Bartonella henselae, Mycobacterium tuberculosis, Yersinia enterocolitica, Yersinia pestis, dan Salmonella.
- Virus, seperti Cytomegalovirus, Epstein-Barr, Parvovirus, dan Rubella.
- Jamur, seperti Histoplasma capsulatum.
- Parasit, seperti Toksoplasma.
Gejala Limfadenitis
Seperti telah dijelaskan, kelanjar getah bening adalah bagian dari sistem limfatik. Hal lain yang berkaitan dengan sistem limfatik adalah limpa, timus, sumsum tulang, amandel, dan adenoid.
Jika terjadi infeksi terhadap kelanjar getah bening (limfadenitis), sejumlah gejala bisa muncul. Gejala tersebut bisa bervariasi, tergantung penyebab dan letak infeksi. Berikut ini beberapa gejala yang bisa muncul saat terjadi limfadenitis.
- Kelenjar getah bening pada leher, ketiak, atau selangkangan membengkak.
- Kelenjar getah bening terasa nyeri saat diraba.
- Kulit di daerah kelenjar getah bening memerah.
- Muncul kumpulan nanah atau abses di kelenjar limfa yang mengalami pembengkakan.
- Cairan keluar dari kelenjar getah bening yang membengkak.
- Demam
Kami juga telah menulis artikel tentang pembengkakan kelenjar getah bening yang berkaitan dengan penyakit lain. Baca artikel tersebut untuk lebih memahaminya.
Itulah beberapa penjelasan terkait apa itu limfadenitis. Jika ingin mendapatkan info menarik lainnya, ikuti terus berita terbaru Era.id.