ERA.id - Wanita biasanya mudah marah dan sedih sebelum haid atau pramenstruasi (PMS). Saat memasuki periode haid, wanita kerap mengalami mood swing atau suasana hati yang berubah-ubah. Terlebih bagi kaum hawa yang masih dalam usia subur. Lantas apa penyebab wanita mudah marah saat akan haid?
Saat dalam periode menstruasi, wanita tidak hanya merasakan gejala fisik seperti kram dan nyeri perut. Di waktu mendekati menstruasi atau PMS, wanita cenderung lebih sensitif atau emosional. Jadi wajar jika wanita mudah marah dan sedih sebelum haid atau saat sedang menstruasi.
Kondisi mood swing saat menstruasi ini tentunya dapat mengganggu konsentrasi wanita dalam beraktivitas sehari-hari. Sementara bagi pasangan atau para pria, hal ini seringkali membuat bingung dan harus berhati-hati saat berkomunikasi. Itulah mengapa penting untuk mengetahui penyebab wanita mudah marah dan sedih ketika memasuki periode menstruasi.
Penyebab Wanita Mudah Marah dan Sedih Sebelum Haid
Mood swing atau perubahan suasana hati merupakan salah satu gejala sindrom pramenstruasi pada wanita. Sindrom pramenstruasi tidak hanya menimbulkan gejala fisik, namun juga mempengaruhi emosionalnya.
Gejolak emosional wanita PMS biasanya dimulai sekitar satu minggu sebelum haid. Di waktu-waktu inilah biasanya para wanita sering merasa bad mood, gampang marah, tiba-tiba sedih, dan sebagainya. Perubahan mood wanita saat periode menstruasi bisa disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal.
Berikut ini penyebab wanita mudah marah dan sedih sebelum haid dari faktor internal dan eksternalnya:
Faktor Internal
Perubahan suasana hati pada wanita saat PMS kemungkinan berhubungan dengan fluktuasi hormon. Kondisi ini umumnya terjadi selama paruh kedua siklus menstruasi wanita. Pada waktu tersebut, ovulasi akan terjadi sekitar pertengahan dari siklus menstruasi.
Pada saat siklus menstruasi, tubuh akan melepas sel telur yang menyebabkan kadar estrogen dan progesterone menurun. Perubahan hormon ini selanjutnya menimbulkan gejala fisik dan emosional. Kondisi tersebut juga mempengaruhi kadar serotonin.
Serotonin merupakan neurotransmitter yang membantu mengatur suasana hati, siklus tidur, hingga nafsu makan. Ketika serotonin rendah, kondisi tersebut memicu perasaan sedih, gampang marah, hingga mempengaruhi nafsu makan. Gejala yang paling umum terjadi adalah perubahan suasana hati.
Selain itu kadar hormon estrogen yang fluktuatif ini juga mempengaruhi suasana hati. Hormon ini sekaligus mempengaruhi produksi dan efek dari endorfin yang berhubungan dengan mood. Endorfin ini merupakan unsur pada otak yang berperan menciptakan kenyamanan dan kesenangan.
Faktor Eksternal
Gangguan emosional wanita saat PMS juga dapat disebabkan oleh faktor eksternal. Salah satu hal yang dapat mempengaruhi suasana hati wanita sebelum haid adalah cuaca buruk. Misalnya cuaca mendung yang rentan membuat seseorang menjadi sedih, galau, hingga kesepian.
Perubahan mood yang memburuk ini juga terjadi karena penurunan kadar endorphin dalam tubuh. Saat seseorang stres atau depresi, berarti kadar hormon serotoninnya sedang menurun. Kondisi inilah yang kemudian memicu mood swing atau suasana hati yang berubah-ubah saat haid.
Berikut ini gejala yang umum dialami wanita saat PMS yang bisa berbeda-beda tiap orang:
- Menjadi lebih sensitif
- Gampang marah dan mudah tersinggung
- Merasa sedih dan putus asa
- Depresi
- Mudah menangis
- Penurunan minat dalam melakukan aktivitas
- Panik dan cemas
Demikianlah penyebab wanita mudah marah dan sedih sebelum haid. Biasanya sindrom pramenstruasi ini terjadi saat fase terakhir siklus menstruasi. Namun umumnya begitu menstruasi dimulai, mood swing atau perubahan suasana hati akan menghilang. Baca juga waktu yang tepat untuk tes kehamilan.
Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…