Redakan Emosi dengan Teknik Pernapasan, Begini Caranya

| 23 Apr 2024 17:45
Redakan Emosi dengan Teknik Pernapasan, Begini Caranya
Ilustrasi. (Unsplash/leeminfu)

ERA.id - Mengatur pernapasan dapat membantu seseorang meredakan emosi, menurut dosen Yale School of Management dan penulis Emma Seppala Ph.D. 

Dikutip laman Psychology Today, Emma Seppala menyebut manusia mengambil napas sekitar 20.000 kali dalam sehari.

Hal tersebut, menurut dia, seharusnya membuat kita menjadi ahli pernapasan. Namun, kebanyakan orang tidak menyadari potensi besar yang dimiliki napas bagi kesehatan mental.

Ia mengatakan cara kita bernapas memengaruhi fisiologi, kesejahteraan, dan fungsi kognitif seperti detak jantung, tekanan darah, emosi, dan ingatan.

Pola pernapasan memengaruhi fungsi banyak area penting di otak, memengaruhi cara kita memandang dunia, berpikir, memerhatikan, mengingat, dan merasakan. 

Saat kita mengubah pernapasan, ia menyebut neuron kita merespons ritme napas sehingga dapat mengontrol aktivitas sel otak.

Penelitian juga menunjukkan bahwa emosi yang berbeda dikaitkan dengan pola pernapasan yang berbeda, maka itu seringkali napas terasa cepat saat dan tidak bisa terkontrol saat merasa marah.

Sementara itu, memperlambat ritme napas dapat memulai relaksasi. Ini menenangkan detak jantung dan menstimulasi saraf vagus yang berjalan dari batang otak ke perut dan merupakan bagian dari sistem saraf parasimpatis.

"Saat itu Anda akan mulai tenang, merasa lebih baik dan kemampuan Anda untuk berpikir akan berjalan kembali," ujarnya.

Seppala juga memberikan cara untuk mengatur emosi dengan teknik pernapasan yaitu tarik napas hingga paru-paru penuh, lalu saat mengembuskan napas, cobalah mengembuskannya lebih lama dari saat menarik napas, idealnya satu setengah atau dua kali lebih lama. Hal ini bisa dilakukan dengan mata tertutup selama lima menit.

Rekomendasi