ERA.id - Vaksinasi merupakan upaya medis yang dilakukan untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit. Hal ini dibutuhkan oleh manusia untuk menjaga dirinya sendiri dan orang sekitar.
Namun, pelaksanaan vaksinasi yang sangat penting ini masih sering mengalami hambatan. Salah satunya karena masyarakat masih percaya mitos efek samping dari penerimaan vaksin, yang disebut menyebabkan kematian.
Menanggapi hal itu, dokter Alfi Auliya MKM C.DCAP mengatakan, vaksin bisa menyebabkan kematian tidak benar. Ia menegaskan hingga saat ini belum ada penelitian valid akan hal tersebut.
“Tidak. Sebenarnya tidak ada penelitian valid bahwa vaksinasi bisa menyebabkan kematian,” kata Dokter Alfi saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, baru-baru ini.
Efek samping dari vaksinasi yang muncul hanya berupa nyeri di area sekitar tubuh yang disuntik vaksin hingga demam. Dokter Alfi menegaskan bahwa hal tersebut wajar dialami oleh orang yang baru saja vaksinasi.
Namun, sebelum melakukan vaksinasi, kondisi tubuh harus diperhatikan terlebih dahulu. Mulai dari kondisi fisik, suhu badan, riwayat penyakit, hingga alergi yang diidap jika ada.
Kondisi tubuh dapat memengaruhi apakah seseorang tersebut bisa melakukan vaksin atau tidak. Dengan itu, dokter Alfi mengingatkan untuk vaksin dalam keadaan tubuh yang sehat.
“Itu adalah salah satu rangkaian untuk menandakan tubuh siap untuk divaksin, karena vaksin adalah komponen virus yang dilemahkan masuk ke tubuh. Jadi kalau lagi nggak fit, demam, diare, batuk pilek, nggak boleh divaksinasi,” tuturnya.
“Kalau mau divaksin apa pun, make sure tidak sedang sakit atau habis jajan sembarangan,” pungkas Dokter Alfi.