Bisa Memicu Infeksi, Simak Berbagai Mitos Penyembuhan Luka yang Masih Dipercaya Orang

| 13 Sep 2023 08:00
Bisa Memicu Infeksi, Simak Berbagai Mitos Penyembuhan Luka yang Masih Dipercaya Orang
Ilustrasi luka (Foto: Freepik/bonnontawat)

ERA.id - Masih banyak orang yang bingung membedakan antara fakta dan mitos. Tak sedikit orang percaya dengan berbagai mitos yang bisa menyembuhkan luka pada kulit. Padahal, jika luka ditangani dengan salah, maka bisa memicu infeksi.

Jangan sampai, kamu melakukan penyembuhan luka dengan mengikuti berbagai mitos. Berikut berbagai mitos yang masih dipercaya orang bisa menyembuhkan luka dengan cepat dari dr. Kevin Mak, dokter umum dan health influencer saat ditemui di Jl. M.H Thamrin No.10, Jakarta Pusat pada Selasa (12/9/2023).

Konferensi pers Hansaplast (Foto: Era.id/Adelia)
Konferensi pers Hansaplast (Foto: Era.id/Adelia)

1. Kunyit

Tak sedikit orang percaya bahwa kunyit bisa membantu menyembuhkan luka. Kunyit dipercaya sebagai rimpang yang berkhasiat dan sebagai obat tradisional untuk penyembuhan obat luka.

Faktanya, menyembuhkan luka cepat bisa dilakukan mulai dari mencuci luka dengan air mengalir, menggunakan antiseptik, hingga menutup luka dengan plaster. Menurutnya, menggunakan kunyit untuk penyembuhan luka dengan cepat sangat tidak tepat.

"Masih banyak mitos yang dipercaya di Indonesia seperti menaruh kunyit di bagian luka. Padahal, masyarakat bisa mendapatkan informasi sangat luas dari kedokteran. Sumber informasi yang didapat juga harus kredibel dan terpercaya," ujarnya.

2. Es batu

Mitos populer lainnya tentang mengobati luka adalah mengompresnya dengan es batu. Faktanya, suhu es dapat semakin merusak jaringan kulit yang mengakibatkan nekrosis / kematian jaringan dan menghambat aliran darah sehingga dapat memperberat jaringan luka itu sendiri. 

Suplai darah yang baik sangat diperlukan untuk proses penyembuhan luka. Mengompres luka dengan es justru dapat memperparah luka bahkan menyebabkan kematian atau nekrosis jaringan. 

"Kenapa harus menggunakan air mengalir? kalo es batu bersifat dinamis. Jadi nggak menghentikan radiasi ke kulit. Nantinya justru luka akan menghitam," lanjutnya.

3. Pasta Gigi

dr. Kevin Mak mengungkapkan jika banyak orang percaya pasta gigi bisa menyembuhkan luka. Faktanya, pasta gigi mengandung berbagai bahan kimia yang dirancang untuk memutihkan gigi dan menyegarkan nafas. 

Maka dari itu, ia meminta agar tidak mengoleskan pasta gigi di bagian luka bakar. Pasta gigi bisa memberikan efek negatif karena dapat meningkatkan peradangan dan memperlambat proses penyembuhan luka. 

Rekomendasi