Tim Editor
ERA.id - Ubay, vokalis Nidji mendadak menjadi sorotan publik. Saat dirinya manggung, tubuh Ubay tiba-tiba mengeluarkan asap. Jebolan Indonesian Idol ini memang kerap tampil berani dan lincah.
Tak hanya keringat, tubuhnya yang kencang dan proporsional ini tiba-tiba mengeluarkan asap. Peristiwa ini terjadi saat dirinya manggung.
"Ini sih sudah bukan berapi-api lagi. Sudah sampe berasep-asep. Sengkang, terimakasih. Pertama kalinya Nidji manggung disini, dan kelihatan indah sekali. Semoga kami bisa kembali segera!," tulisnya, dikutip dari unggahan akun Instagram @nidjiofficial.
Lantas apakah normal kondisi tubuh Ubay keluar asap ketika olahraga?
Menurut dr. Nadia Nurotul Fuadah, saat banyak beraktivitas, metabolisme tubuh akan meningkat sehingga membuat tubuh pun memproduksi keringat lebih banyak.
"Keringat ini jika berinteraksi dengan suhu udara lingkungan yang dingin bisa saja membentuk seperti asap, sebagaimana yang terlihat oleh rekan. Jadi, hal ini tidak selalu merupakan pertanda suatu penyakit. Tubuh yang mengeluarkan asap masih dikatakan normal," tulis dokter Nadia Nurotul Fuadah dilansir dari laman Alodokter.
Adapun kondisi yang kerap mengalami demam dan panas dingin lebih mungkin menandakan mengalami infeksi, semisal karena bakteri, virus (termasuk virus Corona), atau juga mikroorganisme lainnya. Bisa juga, keluhan ini muncul akibat gangguan hormonal, gangguan peradangan, keganasan, efek samping pengobatan tertentu, stres, kelelahan fisik, dan beragam faktor lainnya.
Agar obyektif, perlu diperjelas dulu, berapa persisnya suhu tubuh saat demam tersebut?
Dalam ranah medis, seseorang dinyatakan demam jika suhu tubuhnya naik lebih dari 37,5 derajat celcius. Jika memang mengalami kondisi ini, maka cobalah menanganinya dulu dengan:
- Minum obat pereda demam, seperti paracetamol
- Perbanyak minum air putih, minimal 2,5 liter sehari pada orang dewasa yang sehat
- Makan juga yang teratur
- Giat berolahraga dan jalani gaya hidup sehat
- Jaga kebersihan diri lebih baik, dan terapkan juga protokol kesehatan ketat agar tidak tertular infeksi berbahaya
