ERA.id - Bagi sebagian orang, adanya bulu kaki sering kali dianggap sebagai hal yang tidak diinginkan dan dihilangkan. Lantas apakah apa efek dari mencukur bulu kaki? Apakah dapat mengganggu kesehatan?
Tahukah Anda, mencukur bulu kaki dapat membawa beberapa efek, baik positif maupun negatif? Bagi Anda yang senang menghilangkan bulu kaki, artikel ini akan membahas beberapa di antaranya.
Sejak Kapan Tren Mencukur Bulu Kaki Berkembang?
Dilansir dari laman Smithsonian, mencukur bulu pada dasarnya bermula dari standar dan praktik kecantikan Amerika untuk wanita, yang juga dipengaruhi oleh inovasi dan pemasaran pisau cukur aman.
Pada awal abad kedua puluh, produsen pisau cukur ingin memperluas pasar mereka, dengan cara mempromosikan gagasan bahwa rambut tubuh pada wanita harus dibersihkan.
Perusahaan Gillette kemudian memperkenalkan pisau cukur pertama yang dipasarkan khusus untuk wanita, yang disebut Milady Decollette pada tahun 1915. Kemudian pada tahun 1920-an, mode pakaian baru berupa atasan tanpa lengan dan gaun pendek mendorong wanita mencukur kaki dan ketiak mereka.
Seiring dengan penggunaan berbagai jenis pisau cukur, produk lain diproduksi yang berkaitan dengan teknik mencukur tertentu. Sebagai contoh, pria yang mencukur diri mereka akan membeli sabun cukur, hingga muncul produk aftershave yang dikembangkan.
Kemudian beberapa konsumen mulai mencari metode penghilangan rambut yang lebih tahan lama, serta metode yang tidak berisiko menimbulkan luka. Sarung tangan pencabut bulu kaki kemudian dipasarkan, hingga depilatori komersial yang secara kimiawi memecah rambut mulai menarik perhatian.
Padahal penggunaan bubuk depilatori sering kali mengiritasi kulit. Hingga kemudian muncul produk pisau cukur listrik, dengan Jacob Schick menjadi penerima paten untuk pisau cukur listrik pertama pada tahun 1930.
Apa Efek dari Mencukur Bulu Kaki?
Dilansir dari laman Unair, meskipun banyak yang mengira mencukur membuat bulu tumbuh lebih tebal, sebenarnya hal itu tidak benar. Untuk hasil terbaik, mencukur perlu dilakukan secara berkala saat bulu mulai tumbuh kembali.
Selain itu, mencukur bisa menyebabkan rambut tumbuh ke dalam dan peradangan pada folikel rambut atau folikulitis.
Untuk itu, sebelum mencukur Anda harus paham dua hal penting yaitu membasahi dan mengaplikasikan sabun atau krim cukur pada area yang akan dicukur. Selain itu, Anda juga harus rutin membersihkan dan mengganti pisau cukur.
Efek Metode Penghilangan Bulu Kaki selain Mencukur
Selain mencukur, terdapat metode menghilangkan bulu kaki dengan menggunakan lilin panas atau dingin, yang biasa disebut waxing. Metode ini dapat menyebabkan kulit kemerahan atau infeksi di sekitar folikel.
Metode lainnya seperti bleaching (tidak menghilangkan bulu, tetapi memudarkan warnanya agar tidak terlalu terlihat) juga bisa berisiko bagi kulit sensitif. Selain itu, metode ini juga kurang tepat bagi mereka yang memiliki kulit gelap.
Kemudian ada epilator, alat mirip pisau cukur listrik dengan kepala berpinset yang mencabut bulu dari akarnya. Namun, sebelum menggunakan epilator, Anda disarankan melakukan eksfoliasi kulit beberapa hari sebelumnya untuk mengurangi risiko bulu tumbuh ke dalam.
Terakhir ada elektrolisis yang diyakini sebagai cara menghilangkan bulu kaki permanen. Metode ini melibatkan memasukkan jarum tipis ke folikel rambut dengan mengaplikasikan bahan kimia atau listrik yang menghilangkan bulu secara permanen.
Meskipun dianggap aman dan efektif, metode ini dapat menyebabkan infeksi, pigmentasi, luka parut, pembengkakan, dan kemerahan pada kulit.
Selain apa efek dari mencukur bulu kaki, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…