Tahapan Tekstur MPASI Sesuai Usia, Wajib Diketahui Orang Tua

| 03 Aug 2024 13:39
Tahapan Tekstur MPASI Sesuai Usia, Wajib Diketahui Orang Tua
Tahapan tekstur MPASI. (Anastasia Shuraeva/Pexels)

ERA.id - Makanan pendamping ASI atau MPASI adalah makanan yang disajikan untuk bayi yang berusia di atas 6 bulan. Pemberian MPASI ini bertujuan untuk membantu melengkapi kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi agar proses tumbuh kembangnya dapat didukung dengan baik. Lantas, bagaimana tahapan tekstur MPASI yang bisa kita berikan untuk si kecil? Simak ulasan selengkapnya di bawah ini.

Tahapan Tekstur MPASI

Disesuaikan dengan Usia Bayi

World Health Organization (WHO) merekomendasikan makanan pendamping ASI setelah bayi berumur 6 bulan. Selain itu, WHO juga menyarankan agar variasi menu dan tekstur MPASI dilakukan secara bertahap seiring dengan pertambahan usia bayi.

Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan kebutuhan nutrisi dan juga kemampuan bayi dalam mengunyah semua makanannya.

Pada dasarnya, ada beberapa tahapan tekstur MPASI yang harus diberikan sesuai dengan usia bayi, mulai dari bubur halus atau puree sampai makanan padat. Di bawah ini adalah penjelasan lengkapnya.

Ilustrasi MPASI (Pixabay)
  • Usia 6 Bulan

Tahapan tekstur MPASI yang pertama yaitu puree atau bubur halus dan kental yang diberikan bayi berusia 6 bulan. Pada tahapan ini, bayi masih beradaptasi dan lebih berisiko untuk tersedak sebab belum mempunyai kemampuan untuk mengeluarkan zat asing yang menyumbat saluran pernapasan.

Oleh karena itu, tekstur makanan untuk bayi usia 6 bulan yang baik yaitu bubur halus dan kental (puree). Untuk membuat puree, Anda dapat menghaluskan sayuran, buah-buahan, atau daging dengan cara diblender.

Selanjutnya, saring kembali bubur tersebut agar Anda bisa mendapatkan tekstur yang lebih halus. Jika diperlukan, tambahkan ASI atau air secukupnya untuk mengencerkan dan menghaluskan puree.

Agar si kecil terbiasa, Anda dapat memberikan 2–3 sendok MPASI yang mengandung gizi lengkap, misalnya protein, karbohidrat, dan lemak.

  • Usia 7–9 Bulan

Setelah ia menginjak usia 7–9 bulan, si kecil sudah diperbolehkan untuk mencicipi makanan yang memiliki tekstur lebih padat. Anda hanya perlu memblender makanan sampai teksturnya sedikit halus dan tidak perlu Anda saring kembali. Tahapan tekstur MPASI ini juga dapat berupa makanan yang ditumbuk atau dilumatkan, misalnya mashed potato (kentang tumbuk).

MPASI yang disajikan untuk bayi berusia 7–9 bulan umumnya terdiri dari beberapa bahan makanan, misalnya kombinasi labu, brokoli, dan kacang hijau. Hal tersebut dilakukan agar bayi dapat belajar mengenal berbagai rasa makanan yang berbeda.

  • Usia 9–12 Bulan

Pada tahapan berikutnya, Anda dapat memberinya makanan yang dicincang halus (minced), dicincang kasar (chopped), dan makanan yang bisa digenggam oleh anak (finger foods).

Beberapa contoh MPASI yang dapat diberikan untuk bayi usia 9–12 bulan yaitu daging cincang, potongan alpukat kecil, nasi tim, brokoli rebus yang sudah dipotong kecil-kecil, atau tahu sebesar satu ruas jari.

Selain itu, bayi dengan usia 9–12 bulan juga sudah bisa Anda beri makanan dengan porsi yang lebih banyak, yaitu sekitar 125–250 mililiter untuk sekali makan. Untuk melengkapi kebutuhan gizi bayi, Anda dapat memberikan MPASI tersebut dengan frekuensi 3–4 kali sehari dan diselingi camilan 1–2 kali.

  • Usia 12–24 Bulan

Memasuki usia 12–24 bulan, anak sudah dapat beradaptasi dengan bermacam-macam tekstur makanan sehingga diizinkan untuk mengonsumsi makanan keluarga.

Namun, harus Anda ketahui bahwa kemampuan mengunyah pada anak usia 12–24 bulan masih belum sempurna sehingga tidak perlu khawatir jika konsumsi makanannya cenderung masih berantakan.

Agar lebih mudah dikonsumsi oleh anak, Anda bisa mencincang, memotong, atau memasak makanan tersebut hingga empuk. 

Selain itu, disarankan juga untuk menghindari memberikan bumbu-bumbu penyedap rasa, misalnya MSG pada makanan anak, terutama untuk anak usia di bawah 1 tahun.

Hal ini disebabkan pemberian bumbu-bumbu penyedap pada MPASI dikhawatirkan dapat menimbulkan beberapa masalah pada anak, misalnya penurunan fungsi otak, memicu penyakit kanker, meningkatkan risiko hiperaktif, obesitas, dan munculnya  alergi, meningkatkan risiko kerusakan saraf, dan juga memengaruhi kesehatan jantung. 

Demikianlah ulasan tentang tahapan tekstur MPASI yang bisa diterapkan. Semoga informasi ini bermanfaat.

Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…

Tags : tips MPASI Balita
Rekomendasi