Bedakan Bersepeda Untuk Olahraga dan Transportasi

| 19 Jul 2020 18:51
Bedakan Bersepeda Untuk Olahraga dan Transportasi
Sekjen DPR Indra Iskandar mengukuhkan Komunitas Sepeda Parlemen atau Parle Cycling Community (Foto : Oji/Man)

ERA.id - Bersepeda kini menjadi pilihan gaya hidup yang kembali digemari sebagian orang, terlebih sejak pandemi COVID-19. Tak hanya menggowes saat akhir pekan saja, banyak pula yang mengganti kendaraan bermesinnya dengan sepeda untuk pergi ke kantor, pergi ke pasar, atau bahkan bersepeda statis di dalam rumah.

Beberapa orang mengatakan, bersepeda ke tempat kerja atau ke pasar dimaksudkan untuk sekalian berolahraga. Tapi, apakah sepeda untuk olahraga dan transportasi sama?

Spesialis kedokteran olahraga, Michael Triangto menjelaskan perbedaan antara bersepeda dengan tujuan alat transportasi dengan bersepeda untuk kesehatan. Menurutnya, jika bersepeda untuk kesehatan maka perlu program latihan yang jelas.

"Tanpa keberadaan program latihan, maka bersepeda hanya merupakan aktivitas fisik dan bukan merupakan olahraga. Melainkan sebagai alat transportasi semata," ujar Michael melalui keterangan tertulisnya, Minggu (19/7/2020).

Michael mengatakan, bersepeda dengan program latihan harus memenuhi unsur FITT yang jelas. FITT yang dimaksud yaitu frekuensi latihan, intensitas, lama latihan (150 menit per minggu), dan jenis latihan (aerobik dan anaerobik).

Baca juga: Rekor! Pasien Sembuh COVID-19 Harian Terbanyak Capai 2.133 Orang

Selama ini, kata dia, kebanyakan orang mengetahui bersepeda adalah jenis aerobik. Sedangkan jenis anaerobik sering dilakukan di tempat gym dengan sepeda statis. Nah, saat ini, kata Michael, sangat memungkinkan kita melakukan keduanya.

"Dengan demikian, kita tidak menyia-nyiakan waktu berada di luar yang saat ini sangat berharga," katanya.

Dengan melakukan olahraga sepeda, kata Michael, orang tersebut melatih otot lengan (biceps), otot paha (quadriceps, hamstring, adductor dan abductor), juga otot tubuh bagian depan dan belakang. Beberapa bentuk latihan menggunakan sepeda tidak selalu harus dengan mengayuhnya. Sepeda bisa digunakan sebagai pengganti beban, melatih otot-otot tubuh yang berhubungan dengan gerakan saat bersepeda, sekaligus peregangan untuk menghilangkan pegal setelah berlatih.

Untuk bersepeda di luar rumah, Michael mengingatkan untuk menggunakan perlengkapan pelindung seperti helm sepeda, masker, pelindung mata, siku, dan lutut. Pakailah pula pakaian yang nyaman untuk bersepeda.

Hal lain yang perlu diperhatikan tapi kerap luput dari perhatian adalah membawa minum dan desinfektan sendiri. Perhatikan tinggi sadel yang tepat agar tidak mengalami gangguan pada daerah sendi lutut saat mengayuh.

Bersepeda untuk olahraga juga baik untuk menjaga kesehatan tubuh dan membantu mengatasi penyakit seperti hipertensi, diabetes melitus, gangguan lemak tubuh, asma. "Dengan catatan, bersepeda harus dilakukan dalam program yang benar, juga sesuai dengan kondisi kesehatan dan kemampuan tubuh," pungkasnya.

Tags : sepeda
Rekomendasi