HIV dan Aids, Gejala, penyebab, dan Cara Mengobati

| 01 Dec 2020 12:39
HIV dan Aids, Gejala, penyebab, dan Cara Mengobati
Ilustrasi (Pixabay)

ERA.id - HIV merupakan singkatan dari Human Immunodeficiency Virus, artinya virus yang melemahkan sistem kekebalan tubuh manusia ( melemahkan mekanisme alami pertahanan tubuh manusia terhadap penyakit dari luar)

Pada saat kekebalan tubuh kita mulai lemah, maka timbullah masalah kesehatan. Gejala yang umumnya timbul antara lain demam, batuk, atau diare yang terus – menerus. Kumpulan gejala penyakit akibat melemahnya system kekebalan tubuh inilah yang di sebut dengan AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome)

Walaupun begitu  tertularnya HIV ( atau menjadi HIV- positif) bukan berarti kita langsung jatuh sakit. Seseorang bisa hidup dengan HIV di tubuhnnya bertahun-tahun lamanya tanpa merasa sakit atau mengalami gangguan kesehatan yang serius. Lamanya  masa sehat ini sangat dipengaruhi oleh keinginan yang kuat dari kita sendiri dan bagaimana kita menjaga kesehatan dengan pola hidup yang sehat.

Penyebab HIV DAN AIDS

AIDS di sebabkan oleh sebuah virus yang di sebut HIV atau Human Immunodifiency Virus. Bila kita terinfeksi HIV, tubuh kita akan mencoba menyerang infeksi. Sistem kekebalan kita akan membuat ”antibodi”, molekul khusus yang menyerang HIV itu.

Sejarah HIV

Pada awal mulanya kasus HIV DAN AIDS di temukan di rumah sakit –rumah sakit dinegara Afrika  Sub- sahara pada akhir tahun 1970-an. Tetapi kasus AIDS pertama kali dilaporkan oleh Gottleib dan kawan-kawan di Los Angeles pada tanggal 5 Juni 1981.

Beberapa tahun kemudian CDC Amerika serikat yang mengamati kasus HIV dan AIDS melihat peningkatan kasus infeksi yang tidak lazim berupa Infeksi Oportunistik yang merusak sistem kekebalan tubuh. Semula para dokter tidak mengetahuii penyebab rusaknya kekebalan tadi. Sebelum infeksi oportunistik ini hanya dilaporkan terjadi pada orang-orang yang sistem kekebalan tubuhnya rusak oleh kanker atau oleh obat-obat penekan sistem kekebalan tubuh, misalnya : mereka yang menjalani pencangkokan organ tubuh. Kondisi ini kemudian di sebut dengan AIDS.

Sementara itu HIV ditemukan oleh DR. Luc Montagnier dkk dari institur Pasteur Perancis. Mereka berhasil mengisolasi virus penyebab AIDS. Kemudian pada juli 1994, DR Robert Gallo dari lembaga kanker Nasional menyatakan bahwa dia menemukan virus baru dari penderita AIDS yang di beri nama HTLV – III. Virus itu terus berkembang dengan nama HIV.

Cara Penularan HIV DAN AIDS

HIV hidup di semua cairan tubuh tetapi hanya bisa menular melalui cairan tubuh tertentu, yaitu :

- Darah

- Air Mani (Cairan, bukan Sperma)

- Cairan Vagina

- Air Susu Ibu ( ASI)

Kegiatan yang dapat menularkan HIV adalah :

- Hubungan seks tanpa kondom

- Jarum suntik / tindik / tato yang tidak steril dan dipakai bergantian

- Peralatan dokter yang tidak steril, contohnya : peralatan dokter gigi

- Mendapatkan transfusi darah yang mengandung HIV

- Ibu HIV-positif ke bayinya: waktu dalam kandungan, ketika melahirkan atau melalui asi.

HIV Tidak menular melalui :

- Bersentuhan

- Berciuman, bersalaman dan berpelukan.

- Peraltan makan dan minum

- Kamar mandi

- Kolam renang

- Gigitan nyamuk

- Tinggal serumah bersama orang dengan HIV DAN AIDS (ODHA)

- Duduk bersama dalam satu ruangan tertutup

Fase / Tahapan HIV DAN AIDS

Bagi orang yang telah terinfeksi HIV ada kalanya tidak dapat dibedakan dengan orang yang sehat di  masyarakat. Mereka masih dapat melakukan aktifitas, badan terlihat sehat dan masih dapat bekerja dengan baik. Untuk sampai pada fase AIDS seseorang yang telah terinfeksi HIV akan melewati beberapa fase :

Fase pertama :

Ia akan terinfeksi HIV, ciri – ciri terinfeksi belum terlihat meskipun ia melakukan tes darah. Karena pada fase ini sistem antibodi  terhadap HIV belum terbentuk. Saat ini sudah dapat menulari orang lain. Masa ini di sebut dengan Window Period biasanya antara 1-6 bulan.

Fase Ke dua

Akan berlangsung lebih lama sekitar 2- 10  Tahun setelah terinfeksi HIV. Pada fase kedua ini orang tersebut sudah HIV positif dan belum menampakkan gejala sakit, tapi sudah dapat menularkan pada orang lain.

Fase ke tiga

Mulai muncul gejala-gejala awal penyakit yang disebut dengan penyakit yang terkait dengan HIV ( HIV Relaated Illness). Tahap ini belum dapat di sebut dengan gejala AIDS. Gejala – gejala yang berkaitan dengan infeksi HIV antara lain :

- keringatan berlebih pada waktu malam

- diare terus menerus

- pembengkakan kelenjar getah bening

- Flu tidak sembuh- sembuh

- Nafsu makan berkurang, dan lemah

- Berat badan terus berkurang.

Pada fase ke tiga sistem kekebalan tubuh mulai berkurang.

Fase ke empat.sudah masuk pada fase AIDS, AIDS baru dapat terdiagnosa setelah kekebalan tubuh sangat berkurang di lihat dari jumlah sel – Tnya (di bawah 200/ mikro lt) dan timbulnya penyakit tertentu yang disebut dengan Infeksi Oportunistik yaitu :

- kanker, khususnya kanker kulit yang di sebut sarkoma kaposi.

- Infeksi paru-paru yang menyebabkan radang paru-paru dan kesulitan bernafas (TBC umumnya di derita oleh pengidap AIDS).

- Infeksi usus yang menyebabkan diare parah selama berminggu-minggu.

- Infeksi otak yang menyebabkan kekacauan mental, sakit kepala dan sariawan

Pada fase ini odha akan di periksa kembali dan diukur persentase sel darah putih yang belum terbunuh virus HIV. Sebenarnya seseorang yang terinfeksi HIV akan memasuki fase AIDS sangat tergantung pada gizi yang dia makan, dan obat-obatan yang memebantu proses pembentukan pertahanan tubh. Selama ini orang yang terinfeksi HIV akan meninggal karena penyakit yang menyerang tubuh sedangkan sistem kekebalan tubuh lemah sekali.

Pencegahan HIV DAN AIDS

Ada banyak cara untuk terhindar dari virus HIV. Kitatahu bahwa virus HIV adalah virus yang mempunyai kemampuan mencetak biru (retrovirus)pada anti bodi, yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Sehingga sulit sekali untuk dilakukan pengobatan. Jika virus HIV sudah masuk ke dalam tubuh, maka ada potensi untuk menularkan pada orang lain.

Tags : hiv/aids
Rekomendasi