Sering Alami Kebas dan Kesemutan, Awas Tanda-Tanda Kadar Gula Tinggi yang Berpotensi Diabetes

| 09 Jan 2022 15:02
Sering Alami Kebas dan Kesemutan, Awas Tanda-Tanda Kadar Gula Tinggi yang Berpotensi Diabetes
Ilustrasi pengecekan diabetes (Unsplash/Towfiqu barbhuiya)

ERA.id - Kebas dan kesemutan merupakan salah satu gejala umum neuropati diabetik atau gangguan saraf yang disebabkan oleh penyakit diabetes. Meski begitu, kondisi ini sering kali tidak disadari sejak awal karena gejalanya yang masih dianggap remeh.

Untuk itu, dalam rangka memperingati Hari Diabetes Sedunia yang jatuh pada 14 November 2021, Procter & Gamble (P&G) Health ingin meningkatkan kesadaran akan gejala neuropati diabetic seperti kebas dan kesemutan yang harus diwaspadai dan dideteksi sedini mungkin.

Data dari International Diabetes Federation (IDF) Atlas 2021, Indonesia menduduki peringkat kelima negara dengan penderita diabetes terbanyak di dunia, dengan jumlah pasien diabetes mencapai 19, 5juta orang dan diproyeksikan masih akan terus meningkat hingga 28,6 juta orang pada tahun 2045. Dari angka tersebut, hampir 1 dari 5 penderita diabetes menderita neuropati diabetik yang merupakan komplikasi diabetes paling umum dan bisa berdampak signifikan pada pasien, seperti mengalami infeksi berulang, ulkus yang tidak kunjung sembuh hingga amputasi jari dan kaki. Komplikasi yang paling sering muncul akibat neuropati diabetik adalah terjadinya kaki diabetes ataudiabetic foot ulcer (DFU).

Dalam rangkaian acara Jakarta Diabetes Meeting (JDM) 2021, PERKENI Jakarta dan P&G Health Indonesia belum lama ini mengadakan webinar awam bertajuk ‘Diabetisi Fit di Era Pandemi’. Dalam webinar ini, Dr. dr. Tri Juli Edi TariganSp.PD-KEMD, dokter konsultan endokrinologi, metabolik dan diabetes, memaparkan, Neuropati adalah kondisi gangguan saraf tepi dengan keluhan tertentu. Penyebabnya bisa beragam tapi yang paling banyak adalah karena kadar gula tinggi atau neuropati diabetik. 

Gejalanya mulai dari kebas, kesemutan, mati rasa, nyeri, rasa tebal, rasa berpasir, rasa dingin, panas, terbakar, hingga yang paling berbahaya adalah hilangnya sensitivitas proteksi sehingga tidak bisa merasakan ketika terluka. Ini bisa mengakibatkan luka atau cidera yang dapat berujung pada amputasi.

Dr. Tri Juli melanjutkan, “Kebas dan kesemutan bisa jadi merupakan gejala awal dan tidak boleh diabaikan. Jika berulang, sebaiknya segera periksa ke dokter, karena mungkin saja Anda tidak sadar sudah menderita diabetes dan sudah mengalami komplikasi. Deteksi dini akan membantu pasien mendapatkan penanganan sejak awal, sebelum terjadi kerusakan saraf yang semakinparah. Salah satu cara mengurangi gejala neuropati adalah dengan melakukan latihan fisik atau berolahraga, serta mengkonsumsi vitamin untuk saraf jika perlu.”

Rekomendasi