Kisah Shahnaz Haque yang Berjuang Lawan Kanker Ovarium Usai Ibunda Meninggal Dunia

| 14 Jan 2022 08:06
Kisah Shahnaz Haque yang Berjuang Lawan Kanker Ovarium Usai Ibunda Meninggal Dunia
Shahnaz Haque (Foto: Instagram/@shahnaz.haque)

ERA.id - Presenter kondang sekaligus Duta Peduli Kanker Ovarium, Shahnaz Haque menceritakan kisahnya yang berjuang melawan kanker ovarium usai ibunda meninggal dunia. Istri Gilang Ramadhan didiagnosis terkena kanker ovarium pada 1998.

Lalu, ia memutuskan untuk menjalani operasi setahun kemudian. Ia lahir dari tiga bersaudara, yakni Soraya Haque dan Marissa Haque. Sayangnya, hanya Shahnaz yang didiagnosa penyakit kanker ovarium. Sebelumnya, ibundanya meninggal dunia karena kanker ovarium.

"Saya penyitas kanker ovarium. Memang keturunan lebih berisiko, dari 3 saudara hanya saya yang kena. Saya tahun 98, tanda dan gejala tidak menstruasi dan (tanda) tidak ada kehamilan saya disitu. Lalu, orang tua saya meninggal karena itu. Untuk menetapkan ganas atau nggak saya harus ke arah medis selanjutnya," ungkap Shahnaz Haque lewat acara konferensi pers Kampanye 10 Jari 'Bersama Kita Bisa Menghadapi Kanker Ovarium' pada Kamis (13/1/2022).

Shahnaz Haque (Foto: Zoom)
Shahnaz Haque (Foto: Zoom)

Lebih lanjut, perempuan berusia 49 tahun ini langsung mengecek dirinya ketika mengalami perubahan aneh pada dirinya. Setelah didiagnosa kanker ovarium, Shahnaz langsung menyerahkan kepada pihak medis dan yakin bahwa dirinya masih bisa hamil meski sudah dioperasi.

"Memotivisi saya ke medis saya percaya. itulah saya harus tepat harus konsisten kedepan supaya bisa jadi penyitas. Melanjutkan terapi adalah tindakan pengangkatan ovarium kanan. Jadi saya menghilangkan rasa kekhawatiran tidak bisa hamil," katanya.

"Kalau pun telurnya tidak banyak, tidak perlu takut karena banyak teknologi yang membantu untuk kehamilan. Saya masuk komunitas dan pejuang kanker bisa saja salah, makanya kita penyitas harus berbagi agar menyelamatkan hidup mereka," lanjutnya.

Selain itu, Shahnaz juga kerap memberikan semangat dan dukungan kepada para pejuang kanker ovarium agar tetap semangat menjalani hidup. Ia juga menyarankan bagi perempuan yang memiliki riwayat keluarga didiagnosa kanker ovarium untuk segera mengecek ke dokter.

"Jadi, setiap mendampingi teman-teman kena diagnosa. Ketakutan mereka adalah apa itu kanker ovarium. Berbeda dengan serviks ini ketakutan, seperti berhubungan akan berdarah, kalau ovarium tidak ada," ucapnya.

"Akhirnya itu ketahuan di terminal. Mending kayak saya tahu diawal dan punya keberanian. Kalau punya musuh, kita pelajari dulu penyakitnya. alternatif biasanya ditakutin adalah ovarium diangkat dan tidak punya anak. Padahal ovarium satu masih bisa loh hamil, sama seperti ginjal satu masih bisa hidup," tambahnya.

Terakhir, Shahnaz membeberkan gejala-gejala dari kanker ovarium. Ia membeberkan empat poin, mulai dari perut kembung hingga riwayat kista.

"Ayo kita begerak bersama, dengan mengenali gejala-gejala. Pertama perut kembung, kedua nafas berkurang, ketiga sering buang air kecil, keempat ada riwayat kista endometriosis." lanjutnya.

Rekomendasi