ERA.id - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan, sejak Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan penyakit hepatitis akut misterius sebagai kejadian luar biasa (KLB) pada 15 April 2022, belum diketahui penyebab pasti munculnya penyakit tersebut.
"Penyebab dari penyakit tersebut masih belum diketahui," kata Juru Bicara Kemenkes Siti Nadia Tarmizi melalui keterangan tertulis Selasa (3/5/2022).
Nadia mengungkapkan, sejak resmi ditetapkan sebagai KLB oleh WHO, jumlah kasus hepatitis akut misterius dilaporkan terus bertambah. Tercatat, sudah ada 170 kasus yang dilaporkan oleh lebih dari 12 negara.
WHO, kata Nadia, pertama kali menerima laporan pada 5 April 2022 dari Inggris Raya. Dalam laporan perdana itu disebutkan ada 10 kasus hepatitis akut misterius yang menyerang anak-anak usia 11 bulan-5 tahun pada periode Januari hingga Maret 2022 di Skotlandia Tengah.
Jumlah laporan itu kemudian terus bertambah. Per 21 April 2022, tercatat ada 169 kasus yang dilaporkan di 12 negara yaitu Inggris 114 kasus, Spanyol 13 kasus, Amerika Serikat 9 kasus, Denmark 6 kasus, Irlandia, 5 kasus, Belanda 4 kasus, Italia 4 kasus, Norwegia 2 kasus, Perancis 2 kasus, Romania 1 kasus dan Belgia 1 kasus.
"Kisaran kasus terjadi pada anak usia 1 bulan sampai dengan 16 tahun. 17 anak di antaranya atau 10 persennya, memerlukan transplantasi hati dan satu kasus dilaporkan meninggal," kata Nadia.
Adapun dari pemeriksaan laboratorium diluar negeri diketahui, pasien-pasien telah dites penyebab virus hepatitis umum seperti hepatitis tipe A, B, C, D dan E. Namun, hasilnya menunjukan, virus-virus tersebut bukan penyebab dari penyarkit hepatitis akut misterius.
Dari pasien-pasien tersebut, 74 pasien yang dites molekuler terdeteksi adenovirus yang teridentifikasi sebagai F type 41. Kemudian ada 20 pasien yang ditemukan SARS-CoV-2 dan 19 kasus terdeteksi adanya ko-infeksi SARS-CoV-2 dan adenovirus.
Adapun kasus hepatitis akut misterius ini juga telah ditemukan di Indonesia. Dari laporan Kemenkes, tiga pasien anak yang dirawat di RSUPN Dr. Ciptomangunkusumo Jakarta meninggal dunia diduga akibat hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya. Ketiga pasien ini merupakan rujukan dari rumah sakit yang berada di Jakarta Timur dan Jakarta Barat.
Saat ini, Kemenkes tengah berupaya melakukan investigasi penyebab kasus hepatitis akut misterius pada anak ini melalui pemeriksaan panel virus secara lengkap. Selain itu, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta juga sedang melakukan penyelidikan epidemiologi lebih lanjut.
"Selama masa investgasi, kami mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan tetap tetap tenang," kata Nadia.