ERA.id - Periode 1000 Hari Pertama Kehidupan adalah pondasi utama kehidupan manusia di masa depan, yang dimulai sejak awal konsepsi (pembuahan) atau selama 270 hari masa kehamilan serta 730 hari setelah kelahiran.
Pada periode ini, terjadi proses perkembangan otak, pertumbuhan badan, perkembangan sistem metabolisme tubuh dan sistem pembentukan kekebalan tubuh yang begitu cepat. Karena itu upaya pencegahan stunting dilakukan pada periode 1000 hari pertama kehidupan ini.
Hal tersebut disampaikan Analis Kebijakan Ahli Madya pada Direktorat Bina Keluarga Balita dan Anak Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Toni Dwiyanto dalam webinar ketiga tentang Pengasuhan Anak Usia 13-24 bulan di Hotel Mercure, Jakarta (26/07/2022). Webinar digelar BKKBN Bersama mitra kerja Komisi IX DPRRI dan Tim Penggerak PKK DKI Jakarta.
“Kami berharap melalui webinar ini ibu hamil dan keluarga yang memiliki anak balita dapat memiliki pemahaman dan pengetahuan dalam mengasuh dan membina tumbuh kembang anaknya. Webinar ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya periode 1000 hari pertama kehidupan untuk pencegahan stunting,” kata Toni.
Menurut Toni, kegiatan ini menyasar kepada para ibu-ibu bidan, penyuluh KB (PLKB), tim penggerak PKK, kader kelompok bina keluarga balita, kader posyandu, dan sasaran langsungnya ibu hamil serta keluarga yang memiliki anak usia 0-59 bulan atau keluarga balita.
Anggota Komisi IX DPR RI Dr. Hj. Kurniasih Mufidayati, M.Si dalam kegiatan itu mengatakan webinar ini sangat bermanfaat.
“Apalagi kita akan menghadapi suatu situasi bonus demografi yang kini sudah disiapkan oleh BKKBN dari sekarang, dan antisipasinya kita tentu saja harus memiliki anak-anak atau generasi yang sangat berkualitas. 1000 hari pertama kehidupan ini sejak anak di dalam kandungan dan sampai anak berusia 2 tahun ini masa emas, jangan dilewatkan. Periode emas ini sangat diperlukan untuk mencetak generasi-generasi emas, hebat, calon pemimpin di masa yang akan datang. Dan dengan 1000 HPK ini Insha Allah kita akan bersama-sama melakukan pencegahan stunting pada anak,” kata Kurniasih.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama hadir juga Ketua IV Bidang Kesehatan Keluarga dan Lingkungan TP PKK Provinsi DKI Jakarta Suni Sigit Wijatmoko, M.Si.
“Kami bersama kader PKK DKI Jakarta terus menggaungkan suatu program yang diinisiasi oleh Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi DKI Jakarta. Programnya adalah Bagimu. Ini merupakan akronim dari Ba, bahagiakan anak, gi adalah berikan gizi yang cukup, dan mu adalah berikan stimulasi yang tepat," kata Suni.
Menurut Suni, jika ketiga poin itu dapat diimplementasikan dengan tepat dan berkelanjutan maka anak dapat tumbuh dan berkembang dengan maksimal, terutama di 1000 hari pertama kehidupan.
“Benar sekali jika masa-masa ini tidak bisa terulang, jika masa ini terlewatkan atau terganggu masa tumbuh kembangnya maka yang paling umum terjadi adalah stunting yang artinya adalah tumbuh kembang yang dialami anak karena gizi buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psiko sosial yang tidak memadai disebabkan oleh faktor lingkungan dan genetic,” ujar Suni.