ERA.id - Seorang pengunjuk rasa ditahan oleh polisi setelah dicurigai menjadi pelaku pelemparan telur terhadap Raja Charles III dan Ratu Camilla. Pelaku ditahan atas pelanggaran ketertiban umum.
Insiden ini terjadi ketika Raja Charles III dan Ratu Camilla sedang berjalan-jalan di York, tepatnya saat berada di Micklegate Bar, sebuah gerbang bersejarah di kota Inggris utara. Seorang pengunjuk rasa tiba-tiba berteriak 'Negara ini dibangun di atas darah budak' dan melempari pasangan itu dengan telur.
Dalam video yang tersebar, terlihat Raja Charles melihat ke bawah ketika satu telur melesat melewati wajahnya dan berceceran di tanah. Sementara Ratu Camilla menoleh ke arah pelaku dengan wajah yang sedikit terkejut.
"Sekitar lima butir telur yang berhasil dia lempar. Camilla agak tersentak ketika ejekan dimulai, tetapi mereka (polisi) memadamkannya dengan sangat cepat. Sayang sekali mereka merusak momen yang indah itu," kata Kim Oldfield, seorang saksi pemilik Blossom Street Gallery, dikutip BBC, Kamis (10/11/2022).
Namun aksi pelemparan telur itu tidak mempengaruhi Charles dan Camilla. Mereka tetap melanjutkan percakapannya sebelum akhirnya berbalik dan berjalan ke arah kerumunan untuk melanjutkan perjalanan.
Di sisi lain, petugas perlindungan pribadi Raja langsung membentuk perisai dekat di belaknganya. Sementara petugas polisi terlihat menangkap seorang pria, awalnya diawasi ketat oleh seorang anggota tim perlindungan kerajaan.
Pelaku pelemparan telur adalah seorang pria berusia 23 tahun yang merupakan mahasiswa di Universitas York. Ia ditahan karena dicurigai melakukan pelanggaran ketertiban umum dan tetap berada di dalam tahanan.
Pihak kampus yang mengetahui hal tersebut mengaku terkejut dan akan meninjau insiden itu sesuai dengan prosedur pelanggarannya.
Sementara itu, Uskup Agung York, Stephen Cottrell, mengatakan insiden itu tidak membuat pasangan kerajaan itu enggan bertemu publik.
"Mereka yang berada dalam kehidupan publik terkadang berada dalam posisi rentan dan saya tentu ingin tinggal di sebuah negara, dan memang di dunia, di mana kita tidak begitu dikelilingi oleh orang-orang yang memikirkan kita sehingga kita tidak dapat bertemu orang dan mengobrol dengan orang lain," kata Cottrell.
"Itulah yang diinginkan Raja dan Permaisuri. Mereka keluar mengobrol dengan orang-orang (di kemudian hari). Jadi saya rasa mereka tidak membiarkan hal itu mempengaruhi mereka," lanjutnya.
Raja Charles dan Ratu Camilla berada di York untuk kunjungan dua hari ke county di utara Inggris. Pada hari Rabu, mereka akan mengungkap patung yang didedikasikan untuk mendiang ibu Charles, Ratu Elizabeth, di York Minster. Ini akan menjadi patung pertama yang dipasang sejak kematian raja bersejarah pada bulan September.