ERA.id - Ledakan Arktik melanda sebagian besar wilayah Amerika Serikat (AS) pada Sabtu (24/12/2022) dan menyebabkan hampir 2 juta orang tanpa listrik, setidaknya 14 orang tewas akibat kecelakaan mobil terkait cuaca, dan ribuan orang terlantar karena pembatalan penerbangan.
Akibat suhu yang anjlok, sistem energi di seluruh negeri menjadi tegang karena meningkatnya permintaan akan panas dan kerusakan pada jalur transmisi karena badai.
Sekitar 1,8 juta rumah dan perusahaan AS dibiarkan tanpa listrik pada Sabtu pagi, menurut situs Poweroutage.us. Banyak perusahaan listrik meminta pelanggan untuk menghemat energi dengan tidak menjalankan peralatan besar dan mematikan lampu yang tidak diperlukan.
Gangguan tersebut juga mengganggu rutinitas sehari-hari dan rencana liburan jutaan orang Amerika menjelang Natal dan tahun baru.
Lebih dari 5.000 penerbangan dibatalkan pada hari Jumat (23/12/2033), hampir 2.000 penerbangan dibatalkan pada hari Sabtu, dengan total penundaan mencapai 4.000 penerbangan, menurut layanan pelacakan penerbangan FlightAware.
Asosiasi Otomotif Amerika memperkirakan bahwa 112,7 juta orang berencana untuk menempuh jarak 80 km atau lebih antara 23 Desember 2022 - 2 Januari 2023. Namun, cuaca badai menjelang akhir pekan kemungkinan besar membuat banyak dari mereka tetap di rumah.
Kecelakaan mobil yang fatal di seluruh negeri menyebabkan sedikitnya 14 orang tewas akibat kecelakaan karena cuaca yang buruk.
Tiga dari kematian dilaporkan di Kentucky, di mana Gubernur Andy Beshear, pada hari Sabtu, memperingatkan warga untuk "tetap di rumah, tetap aman, tetap hidup".
"Saya tahu ini sangat sulit karena ini Malam Natal. Tapi kami mengalami lusinan kecelakaan," katanya dalam pengarahan online seperti dilansir dari CNA. "Itu sama sekali tidak aman."