ERA.id - Pada hari ini, Rabu 08 Maret 2023, bertepatan dengan peringatan Hari Perempuan Internasional atau International Women’s Day. Peringatan yang dirayakan oleh seluruh orang di dunia ini bertujuan untuk merayakan prestasi wanita tanpa mempertimbangkan etnis, latar belakang, budaya, bahasa, ekonomi, maupun pandangan politik. Dalam artikel ini akan dibahas sejarah Hari Perempuan Internasional.
Hari Perempuan Internasional juga menjadi momentum penting bagi semua pihak yang memperjuangkan perdamaian dan kesetaraan untuk kaum wanita di seluruh dunia. Adapun tema Hari Perempuan Internasional tahun ini, dikutip dari laman internationalwomensday.com, adalah embrace equity atau merangkul kesetaraan.
Sejarah Hari Perempuan Internasional
Sejarah Hari Perempuan Internasional bermula dari peristiwa yang terjadi pada tahun 1908. Sejumlah 15.000 wanita di New York City tahun 1908 menuntut tiga hal, antara lain upah kerja yang lebih baik, hak untuk memilih dan jam kerja yang singkat dan layak.
Dua tahun selanjutnya, Clara Zetkin memberikan usul agar peringatan Hari Perempuan Internasional dapat dirayakan di seluruh dunia dalam Konferensi Internasional untuk Pekerja Perempuan di Copenhagen, Denmark.
Usulan tersebut disepakati oleh 100 perempuan dari 17 negara yang hadir dalam konferensi. Setahun kemudian, Partai Sosialis Amerika mengumumkan Hari Perempuan Nasional pertama. Saat itu, Hari Perempuan Nasional diperingati di seluruh Amerika Serikat pada tanggal 28 Februari sampai tahun 1913. Selanjutnya, Hari Perempuan Internasional diusulkan untuk diperingati secara internasional.
Hal tersebut diungkapkan oleh Clara Zetkin dalam Konferensi Internasional untuk Pekerja Wanita di Kopenhagen pada tahun 1910. Konferensi tersebut dihadiri 100 perempuan yang datang dari 17 negara dan bersepakat bahwa perlu peringatan Hari Perempuan Internasional.
Merujuk keputusan konferensi di Copenhagen, Hari Perempuan Internasional pertama kalinya dirayakan pada tahun 1911 di Austria, Denmark, Jerman dan Swiss pada tanggal 19 Maret. Pada tahun 1975, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan Hari Perempuan Internasional sebagai perayaan tahunan. International Women's Day dirayakan setiap tahun pada tanggal 8 Maret.
Hal ini juga merujuk pada peristiwa sejarah mogok kerja yang dilakukan wanita Rusia pada tahun 1917. Aksi mogok para perempuan tersebut terjadi pada hari Minggu 23 Februari dalam Kalender Julian, yang ketika itu digunakan di Rusia.
Jika dihitung dalam kalender Gregorian, aksi mogok tersebut terjadi pada tanggal 8 Maret, yang pada hari ini dirayakan sebagai Hari Perempuan Internasional.
Makna Warna Ungu pada Hari Perempuan Internasional
Hari Perempuan Internasional atau International Womens Day (IWD) yang dirayakan setiap 8 Maret selalu identik dengan warna ungu. Penggunaan warna ungu yang dominan dalam peringatan IWD sudah dijalankan sejak lama. Namun, warna ungu lebih kerap digunakan walaupun sebenarnya ada 3 warna yang digunakan dalam seremonial Hari Perempuan Internasional. Masing-masing warna tersebut antara lain ungu, hijau, dan putih.
Dikutip dari laman resmi IWD, makna dari warna ungu dalam peringatan Hari Perempuan Sedunia tersebut menandakan keadilan dan martabat, serta setia kepada tujuan. Sedangkan, dalam konteks yang sama, makna warna hijau mewakili harapan, lalu warna putih sebagai lambang dari kemurnian, meskipun konsepnya masih kontroversial.
Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…