ERA.id - Seorang pria didakwa melakukan pembunuhan dan kejahatan kebencian setelah diduga menikam dua orang karena beragama Islam. Serangan itu menyebabkan bocah berusia enam tahun tewas dengan 26 luka tusukan.
Joseph Czuba dituduh membunuh seorang anak laki-laki berusia enam tahun dan melukai seorang wanita di Plainfield, Illinois. Dia didakwa melakukan pembunuhan tingkat pertama, percobaan pembunuhan tingkat pertama, kejahatan rasial, dan penyerangan yang diperburuk.
Kantor Sheriff Will County mengatakan bahwa pada Sabtu (14/10/2023) pagi waktu setempat, pihaknya menerima panggilan darurat dari wanita yang mengatakan dia diserang oleh pemiliknya di Plainfield, dekat Chicago. Wanita itu mengatakan dia berlari ke kamar mandi dan terus melakukan perlawanan.
Saat petugas tiba di lokasi kejadian, wanita itu dan anaknya yang berusia enam tahun sudah bersimbah darah dengan beberapa luka tusukan di dada, badan, dan lainnya.
"Pisau yang digunakan dalam serangan ini adalah pisau gaya militer bergerigi berukuran 12 inci (31 cm) yang memiliki bilah tujuh inci," kata petugas kepolisian, dikutip BBC, Senin (16/10/2023).
Kedua korban dilarikan ke rumah sakit begitu petugas tiba. Namun sayangnya, nyawa dari bocah enam tahun itu tidak bisa diselamatkan. Bocah itu mengalami luka tusukan sebanyak 26 kali.
"Detektif dapat menentukan bahwa kedua korban dalam serangan brutal ini menjadi sasaran tersangka karena mereka beragama Islam dan konflik Timur Tengah yang sedang berlangsung yang melibatkan Hamas dan Israel," ujar polisi.
Dari hasil pemeriksaan, bocah enam tahun itu diidentifikasi sebagai Wadea al-Fayoume dan ibunya Hanaan Shahin. Mereka berasal dari Beitunia di Tepi Barat dan datang ke Illinois 12 tahun lalu.
Direktur eksekutif CAIR-Chicago Ahmed Rehab mengatakan Wadea baru merayakan ulang tahunnya beberapa pekan lalu.
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, turut menanggapi aksi pembunuhan tidak bersalah yang dilakukan pria berusia 71 tahun itu. Biden mengecam sekaligus muak atas tindakan tersebut.
"Tindakan kebencian yang mengerikan ini tidak memiliki tempat di Amerika, dan bertentangan dengan nilai-nilai fundamental kita, kebebasan dari rasa takut terhadap cara kita berdoa, apa yang kita yakini, dan siapa kita," kata Biden dalam sebuah pernyataan.
"Sebagai orang Amerika, kita harus bersatu dan menolak Islamofobia serta segala bentuk kefanatikan dan kebencian," sambungnya.
Lebih dari 1.400 orang tewas di Israel akhir pekan lalu ketika pejuang Hamas melintasi perbatasan dari Jalur Gaza untuk menyerang warga sipil dan tentara. Sementara di Gaza, lebih dari 2.450 orang tewas akibat pemboman Israel dan diperkirakan 1.000 orang hilang di bawah reruntuhan.