Bertemu dengan Pihak Israel, WHO Minta Hamas Bebaskan Sandera Atas Dasar Kemanusiaan

| 26 Oct 2023 19:18
Bertemu dengan Pihak Israel, WHO Minta Hamas Bebaskan Sandera Atas Dasar Kemanusiaan
WHO (Dok: Antara)

ERA.id - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta kelompok Hamas membebaskan semua sandera yang ditahan atas dasar kemanusiaan. WHO juga menyoroti kondisi para sandera yang ditahan.

Seruan tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus setelah berdiskusi dengan organisasi non-pemerintah Israel, Forum Sandera dan Keluarga Hilang, yang mewakili keluarga korban penculikan, menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh organisasi tersebut pada Rabu (25/10).

“Hari ini kami bertemu dengan keluarga orang-orang yang diculik dari Israel selatan pada 7 Oktober dan mendengar langsung tragedi, trauma, dan penderitaan yang mereka hadapi,” kata Tedros dalam pernyataannya, dikutip Antara, Kamis (26/10/2023).

WHO juga meminta akses segera terhadap setiap sandera dan pemberian perawatan medis. Hal ini dinilai sebagai kebutuhan mendesak atas dasar kemanusiaan.

“Ada kebutuhan mendesak bagi para penyandera untuk memberikan tanda-tanda kehidupan, bukti penyediaan layanan kesehatan, dan pembebasan segera, atas dasar kemanusiaan dan kesehatan, semua orang yang diculik," ujar Tedros.

Mengingat bahwa banyak dari para sandera memiliki kondisi kesehatan yang memerlukan perawatan dan pengobatan segera serta berkelanjutan, maka dia mengatakan Komite Internasional Palang Merah (ICRC) harus diberikan akses segera kepada para sandera untuk mengetahui status kesehatan mereka.

“Semua warga sipil yang menderita dalam konflik ini harus dilindungi,” ujar Tedros.

Konflik di Gaza dimulai ketika Hamas memulai "Operasi Badai Al-Aqsa" yang mencakup serangan mendadak dari darat, laut, dan udara dengan melancarkan roket dan menyusup ke Israel.

Hamas menyebut serangan itu sebagai balasan atas penyerbuan Masjid Al-Aqsa dan meningkatnya kekerasan yang dilakukan pemukim Israel terhadap warga Palestina.

Militer Israel kemudian melancarkan pemboman tanpa henti dengan menargetkan Hamas di Jalur Gaza.

Lebih dari 7.900 korban tewas dalam konflik tersebut, termasuk sedikitnya 6.546 warga Palestina dan 1.400 warga Israel.

Sebanyak 2,3 juta penduduk Gaza telah kehabisan makanan, air, obat-obatan, dan bahan bakar, sementara konvoi pembawa bantuan yang diizinkan masuk ke Gaza hanya membawa sebagian kecil dari apa yang mereka butuhkan.

Rekomendasi