ERA.id - Presiden Amerika Serikat Joe Biden berjanji untuk mengakhiri perang di Jalur Gaza dan membawa para sandera yang ditahan pulang ke keluarga mereka.
"Saya akan terus bekerja untuk membawa para sandera pulang, mengakhiri perang di Gaza, dan membawa perdamaian dan keamanan di Timur Tengah," kata Biden di hari pertama Konvesi Nasional Demokrat di Chicago, Illinois, dikutip Reuters, Selasa (20/8/2024).
Biden lantas mengacu pada perundingan gencatan senjata yang sejuah ini masih belum menemui titik terang. Dia mengaku sudah bekerja sepanjang waktu untuk mencegah perang yang lebih luas dan berusaha semaksimal mungkin untuk memulangkan para sandera.
Bukan hanya itu saja, Biden juga berupaya keras untuk bisa terus menyalurkan bantuan kesehatan dan makanan kemanusiaan di Gaza. Dia pun bertekad untuk mengakhiri perang dan mencapai kesepakatan gencatan senjata.
"Untuk mengakhiri penderitaan warga sipil Palestina dan akhirnya memberikan gencatan senjata dan mengakhiri perang ini," tegasnya.
Saat konvensi dimulai pada hari Senin, ribuan pengunjuk rasa pro-Palestina berkumpul di Chicago untuk mendorong diakhirinya dukungan AS terhadap perang Israel di Gaza, tempat lebih dari 40.100 warga Palestina telah tewas.
Saat para delegasi tiba di pusat konvensi, para pengunjuk rasa berbaris melalui pusat kota Chicago, sambil sesekali meneriakkan slogan-slogan seperti "Bebaskan, Bebaskan Palestina" beberapa jam sebelum Biden dijadwalkan berpidato di konvensi tersebut.
"Para pengunjuk rasa yang turun ke jalan itu, mereka punya maksud tertentu. Banyak orang tak berdosa terbunuh, di kedua belah pihak," kata Biden.
Biden juga mengatakan bahwa ia menulis perjanjian damai untuk Gaza. Dia juga menyinggung proposal gencatan senjata yang membawa perdamaian kian dekat.
"Saya mengajukan proposal yang membawa kita lebih dekat untuk melakukan itu daripada yang telah kita lakukan sejak 7 Oktober," katanya.
AS, Mesir, dan Qatar mengumumkan minggu lalu setelah pembicaraan gencatan senjata di Doha bahwa mereka telah mengajukan kepada Israel dan Hamas apa yang mereka sebut sebagai proposal penghubung untuk lebih mempersempit kesenjangan yang tersisa dengan cara yang memungkinkan implementasi kesepakatan yang cepat.
Namun di sisi lain, Hamas menolak hal itu dengan menyebut Netanyahu menolak untuk menarik pasukannya di Jalur Gaza dan gencatan senjata penuh. Hamas juga menyebut Israel menambah persyaratan baru di dalam proposal tersebut.