ERA.id - Raja Charles disebut bisa menang melawan penyakitnya setelah didiagnosis kanker beberapa waktu lalu. Raja Charles bahkan disebut pejuang tangguh dan jiwa baja.
Penulis biografi Kerajaan Robert Hardman mengatakan bahwa ayah dua anak itu bisa melawan penyakitnya seperti perjuangannya dahulu saat perang. Hardman percaya Raja Charles bisa melewati masa sulit itu.
“Dia seorang pejuang dan memiliki jiwa baja. Dia seorang yang filosofis dan tabah serta memiliki keyakinan yang lebih dalam daripada yang orang-orang hargai," katanya, dikutip People, Kamis (8/2/2024).
Melihat ke masa lalu, penulis "The Making of a King: King Charles III and the Modern Monarchy" mencatat bahwa Raja Charles, menghadapi seorang pria bersenjata tanpa sepengetahuan dia atau keamanannya, bersenjatakan peluru kosong di Sydney pada tahun 1994, bersamaan itu dengan ancaman bom selama penobatannya sebagai Pangeran Wales pada tahun 1969.
Selain itu, sumber yang dekat dengan keluarga kerajaan mengatakan pengobatan kanker yang dijalani Raja Charles berjalan dengan baik. Bahkan pengobatan itu berkembang dengan pesat dan meyakini Raja Charles bisa melawan penyakitnya.
“Dia adalah orang yang positif dan memiliki sikap yang sangat sehat dalam menjaga tubuhnya. Pengobatan kanker telah berkembang sangat pesat. Dia akan lolos," ujar sumber itu.
Kerajaan Inggris sebelumnya mengumumkan Raja Charles didiagnosis kanker pada Selasa (6/2/2024). Kanker itu terdeteksi selama Raja Charles menjalani prosedur pemeriksaan prostat pada 26 Januari 2024.
"Yang Mulia telah memilih untuk membagikan diagnosisnya untuk mencegah spekulasi dan dengan harapan dapat membantu pemahaman publik bagi semua orang di seluruh dunia yang terkena dampak kanker," bunyi pernyataan kerajaan.
Meski membagikan kondisi Raja Charles, kerajaan tidak membagikan lebih rinci jenis kanker yang diderita ayah Pangeran William itu. Tetapi sumber kerajaan mengatakan kanker itu tidak berkaitan dengan prostat raja.
“Pada saatnya nanti kita mungkin akan mengetahuinya, tetapi untuk saat ini, ada perasaan bahwa mereka cukup terbuka, ujar Hardman.
Selama menjalani pengobatan, Charles akan menunda tugas-tugas publiknya. Sementara Pangeran William mungkin akan menggantikan sementara waktu pekerjaan atas nama ayahnya.
Sejauh ini tidak ada rencana untuk menunjuk Penasihat Negara untuk bertindak atas nama Raja Charles.
“Dia tidak ingin memberikan tekanan pada William. Dia selalu ingin menyelamatkan anak-anaknya dari tekanan yang terlalu dini dan itu akan tetap ada. Terutama karena William memiliki prioritas lain (dengan Kate Middleton, yang baru pulih dari operasi perut)," kata sumber itu.
Raja Charles akan terus menerima “kotak merah”, pengiriman arsip resmi harian raja, dan memproses dokumen negara selama perawatannya. Raja juga diharapkan akan mempertahankan audiensi mingguannya dengan Perdana Menteri Rishi Sunak, dengan penyesuaian yang tepat jika dokternya menyarankan untuk meminimalkan kontak langsung.
“Ya, dia akan mundur dari tugas publik untuk waktu yang cukup lama, tetapi akan ada banyak pekerjaan untuknya, pekerjaan itu belum tentu harus dilakukan di ruangan yang berisi ratusan orang,” pungkas Hardman.