Akui Beri Tembakan Peringatan, Israel Bantah Sengaja Bunuh Warga Palestina Saat Menanti Bantuan

| 01 Mar 2024 13:25
Akui Beri Tembakan Peringatan, Israel Bantah Sengaja Bunuh Warga Palestina Saat Menanti Bantuan
Israel bantah sengaja tembak warga Palestina saat menanti bantuan (Dok: Istimewa)

ERA.id - Militer Israel membantah menembakan senjata ke warga Palestina yang sedang menunggu pengiriman bantuan. Israel menegaskan ratusan warga Palestina yang tewas akibat terjebak dan terinjak-injak.

Pasukan Israel kembali meluncurkan serangan ditengah perundingan gencatan senjata di Qatar. Serangan Israel itu menewaskan lebih dari 100 warga Palestina saat mereka menunggu pengiriman bantuan. Otoritas kesehatan Gaza mengatakan pasukan Israel menembak mati lebih dari 100 warga Palestina, Kamis (29/2/2024) saat mereka menunggu pengiriman bantuan.  

"Setidaknya 112 orang tewas dan lebih dari 280 orang terluka dalam insiden di dekat Kota Gaza," kata pejabat kesehatan Palestina, dikutip Reuters, Jumat (1/3/2024).

Hamas mengatakan insiden itu dapat membahayakan perundingan di Qatar yang bertujuan untuk mencapai gencatan senjata dan pembebasan sandera Israel yang ditahannya.

Terkait tuduhan itu, Israel menyalahkan kematian tersebut terjadi karena kerumunan orang yang mengepung truk bantuan. Korban yang tewas dan terluka juga disebut lantaran terinjak atau terjebak.

Pihak militer mengatakan truk-truk tersebut dioperasikan oleh kontraktor swasta sebagai bagian dari operasi bantuan yang telah mereka awasi selama empat malam terakhir.

Seorang pejabat Israel mengatakan ada dua insiden, yang berjarak ratusan meter, yang pertama menyebabkan puluhan orang tewas atau terluka ketika mereka mencoba mengambil bantuan dari truk dan terinjak atau terlindas.

"Ada kejadian kedua yang terjadi setelah truk-truk tersebut bergerak. Beberapa orang dalam kerumunan mendekati pasukan yang merasa terancam dan melepaskan tembakan, menewaskan sejumlah orang yang tidak diketahui jumlahnya dalam respon terbatas," kata pejabat Israel.

Di sisi lain, juru bicara Pasukan Pertahanan Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, juga mengatakan puluhan orang telah terinjak-injak hingga tewas atau terluka dalam perebutan perbekalan dari truk.

Hagari juga membantah pasukan IDF melepaskan tembakan dalam konvoi bantuan tersebut. Menurtnya, pasukan pengawalan memberi tembakan peringatan untuk membubarkan massa dan mundur saat situasi tidak terkendali.

"Tidak ada serangan IDF yang dilakukan terhadap konvoi bantuan. IDF berada di sana melakukan operasi kemanusiaan untuk mengamankan koridor kemanusiaan dan memungkinkan konvoi bantuan mencapai titik distribusi yang ditentukan," ujar Hagari.

Otoritas kesehatan Palestina mengatakan 30.035 warga Palestina kini dipastikan tewas dan lebih dari 70.000 orang terluka dalam serangan Israel, yang dilancarkan setelah serangan 7 Oktober di mana Israel mengatakan kelompok bersenjata Hamas membunuh 1.200 orang dan menculik 253 orang.

Sebagian besar wilayah Gaza telah hancur menjadi puing-puing dan sebagian besar dari 2,3 juta penduduknya telah mengungsi dari rumah mereka setidaknya satu kali.

Pengiriman bantuan ke Gaza utara jarang dan kacau, melewati zona militer yang lebih aktif ke daerah di mana menurut PBB banyak orang kelaparan, dengan video yang menunjukkan kerumunan orang yang putus asa mengerumuni truk pasokan.

PBB dan badan-badan bantuan lainnya mengeluh bahwa Israel telah memblokir atau membatasi upaya mereka untuk mendapatkan bantuan. Israel membantah membatasi bantuan kemanusiaan.

Philippe Lazzarini, kepala badan bantuan Palestina PBB UNRWA, mengatakan kepada wartawan di Yerusalem bahwa pasokan bantuan ke Gaza secara keseluruhan telah berkurang setengahnya sejak Januari.

Rekomendasi