Empat Dekade Jadi Agen Mata-Mata Kuba, Mantan Diplomat AS Divonis 15 Tahun Penjara

| 13 Apr 2024 10:00
Empat Dekade Jadi Agen Mata-Mata Kuba, Mantan Diplomat AS Divonis 15 Tahun Penjara
Mantan diplomat AS jadi mata-mata Kuba (freepik/DC Studio)

ERA.id - Seorang mantan diplomat AS dijatuhi hukuman 15 tahun setelah mengakui bertindak sebagai agen mata-mata Kuba. Dia mengaku melakukan kejahatan itu selama beberapa dekade.  

Victor Manuel Rocha, yang menjabat sebagai duta besar AS untuk Bolivia dari tahun 2000 hingga 2002, mengaku bersalah atas dua tuduhan termasuk bertindak sebagai agen asing ilegal.

Departemen Kehamiman menilai aksi yang dilakukan Rocha sebagai salah satu infiltrasi yang paling luas dan paling lama dilakukan terhadap pemerintah AS.

Rocha awalnya didakwa pada bulan Desember. 

Mantan diplomat berusia 73 tahun itu, diam-diam mendukung Partai Komunis yang berkuasa di Kuba dan membantu pengumpulan intelijen negara tersebut melawan Washington selama lebih dari empat dekade, termasuk selama 20 tahun berkarir di Departemen Luar Negeri.

“Permohonan hari ini mengakhiri pengkhianatan dan penipuan yang dilakukan Tuan Rocha selama lebih dari empat dekade,” kata David Newman, pejabat senior keamanan nasional di Departemen Kehakiman AS, dikutip Reuters, Sabtu (13/4/2024).

"Hampir sepanjang hidupnya, Tuan Rocha hidup dalam kebohongan," sambung David.  

Dalam tuntutan yang diajukan pengadilan federal Miami, Rocha mengakui puluhan tahun bekerja untuk Kuba. Dia juga membual tentang kemampuannya untuk menghindari deteksi dalam serangkaian pertemuan pada tahun 2022 dan 2023 dengan agen FBI yang menyamar sebagai perwakilan badan intelijen luar negeri Kuba. 

“Apa yang telah kami lakukan sungguh luar biasa. Lebih dari sekadar grand slam,” kata Rocha kepada agen yang menyamar tersebut, menurut pengaduan tersebut. 

Selama persidangan, Rocha setuju untuk mengaku bersalah sebagai bagian dari kesepakatan dengan jaksa federal yang mengharuskan dia untuk membocorkan rincian interaksinya dengan intelijen Kuba.

Namun para pejabat AS mengatakan mereka mungkin tidak pernah mengetahui sejauh mana kerja sama Rocha dengan Havana.

Menurut jaksa, demi melancarkan aksinya sebagai agen mata-mata Kuba, Rocha mencari posisi yang akan memberinya akses terhadap informasi sensitif dan pengaruh terhadap kebijakan luar negeri AS.

Diketahui, Rocha bekerja untuk Departemen Luar Negeri dari tahun 1981 hingga 2002, termasuk sebagai anggota Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih dari tahun 1994 hingga 1995.

Rekomendasi