ERA.id - Seorang pelaku penembakan yang menargetkan istrinya sendiri di Kuala Lumpur, Malaysia, berhasil diamankan polisi. Pelaku ditangkap setelah berusaha melarikan diri dan memalsukan identitasnya.
Kepolisian Malaysia mengungkap tersangka yang mengincar istrinya dalam penembakan di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) berusaha melarikan diri dari negara itu, pada Selasa (16/4/2024). Pelaku yang teridentifikasi sebagai Hafizul Harawi menggunakan kartu identitas milik orang lain untuk mendaftar di hotel dan mengganti plat nomor mobilnya agar tidak terdeteksi polisi setelah penembakan.
"Pria berusia 38 tahun itu ditangkap di sebuah rumah sakit swasta di Kota Bharu sekitar jam 3 sore pada hari Senin setelah perjuangan singkat," kata direktur Departemen Investigasi Kriminal Bukit Aman (CID) Mohd Shuhaily Mohd Zain, dikutip Bernama, Selasa (16/4/2024).
Berdasarkan catatannya, dia diyakini telah mencoba melarikan diri ke negara tetangga, seraya menambahkan bahwa tersangka membawa paspor, riyal Saudi, dan baht Thailand ketika dia ditangkap.
Polisi Malaysia juga menyelidiki apakah dia telah mengajukan visa untuk pergi ke luar negeri.
“Catatan perjalanannya menunjukkan dia sering melakukan perjalanan ke luar negeri seperti Arab Saudi dan Thailand sebelum memasuki Malaysia. Memang ada upaya tersangka untuk melarikan diri melalui perbatasan negara dan kami masih mengumpulkan informasi lebih lanjut,” tambahnya.
Sekitar pukul 01.20 pada hari Minggu, Hafizul diduga melepaskan tembakan di pintu masuk ruang kedatangan Terminal 1 KLIA. Dua tembakan dilepaskan ke arah istrinya dari jarak sekitar 3m hingga 4m.
Sebuah peluru mengenai salah satu pengawalnya di bagian perut sementara peluru lainnya meleset. Pengawal tersebut dilaporkan dalam kondisi stabil di rumah sakit.
Seminggu sebelum penembakan, pria tersebut kembali dari Arab Saudi dan pergi ke Bangkok, sebelum kembali memasuki Malaysia melalui Kelantan.
"Usai penembakan di KLIA, tersangka berkendara ke Kelantan namun mengganti plat nomor mobilnya agar tidak terdeteksi," tambah polisi.
Sesampainya di sana, dia menggunakan kartu identitas orang lain untuk mendaftar ke sebuah hotel. Dia memiliki total empat kartu identitas palsu.
Namun berdasarkan hasil penyelidikan intelijen, polisi berhasil menangkap pria tersebut di dekat rumah sakit swasta sekitar pukul 15.00 setelah melakukan perlawanan singkat.
Tersangka diketahui mengambil laporan pemeriksaan kesehatan di rumah sakit swasta. Terkait kepemilikan senjata api, pria tersebut juga diyakini memperoleh senjata tersebut secara ilegal dari negara tetangga.
Barang-barang yang disita antara lain pistol Glock 19, magasin berisi delapan peluru, kotak berisi 24 peluru, satu unit Honda Civic, dan enam unit telepon genggam.
Kapolres mengatakan, tersangka sendiri yang merencanakan penembakan tersebut dan tidak mendapat bantuan orang lain. Polisi sebelumnya mengatakan tersangka memiliki dendam pribadi terhadap istrinya dan mereka sedang dalam proses perceraian.
“Setelah tersangka melepaskan tembakan ke KLIA, pria tersebut tidak pergi kemana-mana atau menemui siapa pun untuk meminta pertolongan, melainkan melanjutkan perjalanan ke Kelantan,” ujarnya.
Lalu, kata Kapolres, terkait kesehatan mental pelaku, tidak ditemukan adanya gangguan mental.
Tersangka Hafizul tiba di Pengadilan Negeri Kota Bharu sekitar pukul 08.25 pada hari Selasa, dikawal oleh beberapa petugas polisi. Dia ditahan selama tujuh hari lagi untuk memfasilitasi penyelidikan.
Penembakan tersebut memicu perburuan berskala nasional dan pengawasan yang lebih ketat di perbatasan dan negara bagian Malaysia.
Kepala polisi Selangor Hussein Omar Khan mengatakan pada hari Senin bahwa beberapa perbaikan akan dilakukan untuk memperketat keamanan di KLIA.