ERA.id - Seorang pelapor yang menuduh pemasok Boeing mengabaikan cacat produksi 737 MAX meninggal dunia. Dia dinyatakan meninggal dunia setelah sakit mendadak dan dirawat pekan lalu.
Joshua Dean, mantan karyawan Spirit AeroSystem yang mengaku dipecat kerena melemahnya standar di pabrik perusahaan di Wichita, Kansas, meninggal dunia pada Selasa (30/4/2024). Dean meninggal setelah dirawat seminggu lalu karena kesulitan bernapas.
Dean kemudian didiagnosis menderita pneumonia dan infeksi bakteri parah yang dikenal sebagai MRSA. Meskipun telah menjalani berbagai perawatan, kondisinya memburuk dengan cepat sebelum diketahui bahwa dia menderita stroke.
Pengacara Dean, Brian Knowles, mengatakan kematian kliennya merupakan kerugian bagi komunitas penerbangan dan masyarakat penerbangan.
“Dia memiliki keberanian yang luar biasa untuk membela apa yang dia rasa benar dan tepat serta mengangkat masalah kualitas dan keselamatan," kata Knowles, dikutip Al Jazeera, Kamis (2/5/2024).
"Perusahaan-perusahaan penerbangan harus mendorong dan memberi insentif kepada pihak-pihak yang menyampaikan kekhawatiran ini. Jika tidak, keselamatan dan kualitas bukanlah prioritas utama perusahaan-perusahaan ini,” sambungnya.
Sebelum jatuh sakit dan meninggal dunia, ibu Dean mengatakan putranya selama ini berada dalam kondisi yang sehat dan terkenal memiliki gaya hidup sehat.
Kematian Dean terjadi kurang dari dua bulan setelah pelapor Boeing John Barnett ditemukan tewas dengan luka tembak. Menurut pihak berwenang Carolina Selatan, Barnett melakukan aksi bunuh diri.
Barnett diketahui sedang mengajukan tuntutan hukum terhadap Boeing setelah mengalami pembalasan karena mengungkap masalah keselamatan dengan Boeing 787 Dreamliner.
Spirit AeroSystems telah berada di bawah pengawasan ketat sejak diketahui bahwa mereka membuat panel pintu yang meledak pada pesawat 737 MAX 9 di tengah penerbangan pada bulan Januari.
Bencana yang hampir terjadi yang melibatkan Alaska Airlines Penerbangan 1282, yang menjadi subyek beberapa penyelidikan, adalah yang terbaru dari serangkaian insiden yang meningkatkan kekhawatiran tentang standar keselamatan di Boeing.
Sementara itu, Dean telah mengajukan keluhan terhadap Spirit ke Federal Aviation Administration dengan tuduhan kegagalan kualitas yang serius di fasilitas produksinya dan bersaksi dalam gugatan pemegang saham terhadap perusahaan tersebut.
Dean mengatakan kepada outlet AS NPR pada bulan Februari bahwa dia yakin dia dipecat karena ingin menyampaikan pesan kepada orang lain yang berpikir untuk angkat bicara.
“Jika Anda terlalu berisik, kami akan membungkam Anda,” katanya.