ERA.id - Polisi Malaysia menangkap lebih dari 20 anggota teroris Jemaah Islamiyah di Johor. Anggota kelompok itu tewas ditembak setelah menyerang anggota polisi.
Penyerangan itu terjadi pada Jumat (17/5/2024) di Polsek Ulu Tiram sekitar pukul 02.30 waktu setempat. Dua petugas polisi dinyatakan tewas dan satu orang terluka akibat serangan itu.
Inspektur Jenderal Polisi Malaysia Razarudin Husain mengatakan tersangka, seorang pria berusia 21 tahun, memasuki pos polisi dengan membawa parang. Dia menyerang seorang petugas polisi di dekat pintu masuk stasiun, sambil mengambil pistolnya.
"Baku tembak kemudian terjadi antara tersangka dan petugas polisi, yang mengakibatkan kematian petugas lainnya. Tersangka juga ditembak mati dalam baku tembak ini," kata Razarudin, dikutip Bernama, Jumat (17/5/2024).
Dari kejadian itu, polisi kemudian melakukan penggeledahan di rumah tersangka dan menemukan bukti bahwa pelaku adalah anggota Jemaah Islamiyah. Hasil penggerebekan itu ditemukan bahwa tersangka sedang melakukan persiapan untuk melakukan serangan lainnya.
“Kami juga menemukan tersangka sedang melakukan persiapan, tas yang digunakannya dilapisi seng dan bahan lainnya sehingga bisa digunakan sebagai tameng saat terjadi baku tembak dengan polisi,” ujar Razarudin.
Lalu, kata Razurudin, tersangka diduga sengaja mendatangi kantor polisi untuk mengambil senjata demi melancarkan agenda yang sudah disiapkan. Namun dia menyebut belum mengetahui motif yang menjadi serangan tersebut.
"Saya sudah menginstruksikan Cabang Khusus untuk mengidentifikasi seluruh anggota JI di Johor untuk dipanggil untuk diinterogasi,” tambahnya.
Razarudin menguraikan bahwa lebih dari 20 orang yang diyakini terkait dengan JI telah ditangkap untuk diinterogasi, termasuk lima anggota keluarga tersangka yang berusia antara 19 dan 62 tahun.
Dia menambahkan bahwa dua orang yang membuat laporan polisi pada saat itu juga telah ditangkap karena dia mengatakan bahwa “tidak logis” bagi mereka untuk melaporkan kejadian yang diduga terjadi dua tahun lalu, menyiratkan bahwa mereka mungkin terlibat dalam serangan itu sebagai gangguan bagi polisi.
Terkait insiden ini, Razarudin menekankan keamanan telah ditingkatkan di kantor polisi, istana negara serta kediaman resmi menteri utama Johor.
Sementara itu, jenazah kedua petugas polisi dan tersangka telah dibawa ke RS Sultan Ismail untuk dilakukan autopsi dan pemeriksaan lebih lanjut. Petugas yang terluka juga telah dibawa ke rumah sakit yang sama untuk mendapatkan perawatan.
Jemaah Islamiyah terkait dengan Al Qaeda, kelompok teror yang melakukan serangan 9/11 di Amerika pada tahun 2001. JI bertanggung jawab atas beberapa serangan teror paling mematikan di Indonesia, termasuk bom Bali tahun 2002 yang menewaskan lebih dari 200 orang.