ERA.id - Bangladesh mengajukan banding kepada pemerintah Malaysia untuk mengizinkan sekitar 17.000 warga negaranya yang memiliki visa kerja yang telah disetujui sebelumnya untuk memasuki negara tersebut.
Menteri Negara Bangladesh untuk Kesejahteraan Ekspatriat dan Ketenagakerjaan di Luar Negeri Shofiqur Rahman Choudhury telah menyerukan periode satu kali khusus untuk memungkinkan para pekerja asing memasuki Malaysia.
"Para pekerja tersebut telah menyetujui visa dari departemen imigrasi Malaysia serta kartu sah dari Biro Tenaga Kerja, Ketenagakerjaan dan Pelatihan Bangladesh, yang dikeluarkan setelah visa Malaysia mereka disetujui," katanya, dikutip FMT, Senin (3/6/2024).
Shofiqur mengatakan bila puluhan ribu pekerja itu ditolak masuk Malaysia dan mendapat pekerjaan, mereka akan mengalami kesulitan. Hal ini lantaran kebanyakan dari mereka bergantung pada pekerjaan yang tersedia di Kuala Lumpur.
"Masa depan para pekerja ini bergantung pada mendapatkan pekerjaan di Kuala Lumpur. Jika tidak, mereka akan mengalami kesulitan yang luar biasa," ujarnya.
Lalu, kata Shofiqur, banyak di antara mereka yang mengosongkan tabungannya atau meminjam uang untuk membayar dokumentasi kepada agen.
Laporan itu menyebutkan Shofiqur akan bertemu pada hari Rabu (5/6) dengan Komisaris Tinggi Malaysia untuk Bangladesh, Mdm Haznah Md Hashim, untuk membahas masalah ini.
Menteri menambahkan bahwa pihak berwenang Bangladesh juga sedang menyelidiki klaim bahwa calon pekerja harus membayar lebih untuk penerbangan mereka dan dikenakan biaya perekrutan yang tinggi oleh agen yang tidak bertanggung jawab.
Shofiqur mengatakan kementerian telah membentuk komite beranggotakan enam orang untuk menyelidiki klaim ini, dan menambahkan bahwa Asosiasi Agen Perekrutan Internasional Bangladesh (BAIRA) mungkin bertanggung jawab.
"Asosiasi tidak bekerja sama dengan kami ketika kami meminta daftar nama untuk mengatur penerbangan. Kami akan membawa mereka yang bertanggung jawab untuk mendakwa," tegasnya.
Kendati demikian, pihaknya mengatakan prioritas utama saat ini adalah memastikan para pekerja yang terdampar bisa terbang ke Malaysia sesegera mungkin.
Diketahui batas waktu yang ditetapkan Kementerian Dalam Negeri Malaysia menyebabkan lonjakan kedatangan pekerja migran pada pekan lalu. Pihak berwenang bekerja lembur dan menambah sumber daya untuk membereskan tumpukan kedatangan di Bandara Internasional Kuala Lumpur.