ERA.id - Menteri Israel Benny Gantz memutuskan untuk mundur dari pemerintahan darurat Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Gantz menyebut Netanyahu menghalangi Israel untuk meraih kemenangan penuh dalam melawan Hamas.
Pernyataan itu disampaikan secara langsung oleh Benny Gan?tz pada Minggu (9/6/2024). Gantz menyatakan mundur setelah sempat memberikan ultimatum kepada Netanyahu soal perang di Jalur Gaza.
"Netanyahu menghalangi kita untuk mencapai kemenangan sejati. Itulah sebabnya kami meninggalkan pemerintahan darurat hari ini, dengan berat hati namun dengan penuh keyakinan," kata Gantz, dikutip Reuters, Senin (10/6/2024).
Bulan lalu, Gantz memberi Netanyahu tenggat waktu hingga 8 Juni untuk menghasilkan strategi yang jelas di Gaza, di mana Israel telah melancarkan serangan militer yang menghancurkan terhadap kelompok militan Palestina yang berkuasa, Hamas.
Kepergian partai berhaluan tengah Gantz tidak akan menimbulkan ancaman langsung terhadap pemerintah. Namun hal ini bisa berdampak serius, membuat Netanyahu bergantung pada kelompok garis keras, perang Gaza yang tidak akan berakhir dan kemungkinan peningkatan pertempuran dengan Hizbullah Lebanon.
Keputusan Gantz untuk meninggalkan koalisi Netanyahu juga terjadi ketika para sandera masih berada di Gaza. Dia mengaku keputusan itu sangat menyakitkan, tetapi kembali mempertimbangkan kegagalan Netanyahu dalam menangani konflik.
Dengan kepergian Gantz, Netanyahu akan kehilangan dukungan dari blok sentris yang telah membantu memperluas dukungan bagi pemerintah di Israel dan luar negeri, pada saat tekanan diplomatik dan domestik meningkat delapan bulan setelah perang Gaza.
Meskipun koalisinya masih menguasai 64 dari 120 kursi parlemen, Netanyahu kini harus lebih bergantung pada dukungan politik dari partai-partai ultra-nasionalis, yang para pemimpinnya membuat marah Washington bahkan sebelum perang dan sejak itu menyerukan pendudukan Israel sepenuhnya di wilayah Gaza.
Hal ini kemungkinan akan meningkatkan ketegangan yang sudah terlihat dalam hubungan dengan Amerika Serikat dan mengintensifkan tekanan publik di dalam negeri, dengan kampanye militer selama berbulan-bulan yang masih belum mencapai tujuan yang telah ditetapkan yaitu penghancuran Hamas dan kembalinya lebih dari 100 sandera yang tersisa di Gaza.
Gantz bergabung dengan pemerintahan persatuan segera setelah 7 Oktober sebagai bagian dari kabinet perang Netanyahu di mana dia, Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant sendiri yang memberikan suara.