India Jamin Perlindungan Mantan PM Bangladesh Sheikh Hasina, Sebut Kondisi Terkini Syok Berat

| 06 Aug 2024 20:22
India Jamin Perlindungan Mantan PM Bangladesh Sheikh Hasina, Sebut Kondisi Terkini Syok Berat
Dr. S. Jaishankar (X/@DrSJaishankar)

ERA.id - Pemerintah India menyatakan untuk memberi jaminan bantuan kepada mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina. India juga akan memberikan tenggat waktu kepada Hasina untuk langkah yang akan diambil setelah mengundurkan diri.

Menteri Luar Negeri India S Jaishankar mengatakan pada pertemuan seluruh partai bahwa India telah menjamin bantuan untuk Sheikh Hasina, yang tiba pada Senin malam. Sejak tiba di India, Jaishankar mengatakan kondisi Hasina dalam keadaan syok.

"Hasina dalam keadaan syok dan pemerintah memberinya waktu untuk pulih sebelum berbicara kepadanya tentang berbagai masalah, termasuk rencana masa depannya," kata sumber tersebut, dikutip The Hindu, Selasa (6/8/2024).

Sumber itu juga mengatakan Pemerintah India akan memberikan waktu kepada Hasnia untuk pulih sebelum berbicara soal kondisi masalah yang terjadi, termasuk rencana masa depannya.

Jaishankar juga mengatakan pemerintah telah melakukan kontak dengan tentara Bangladesh, dan akan mengambil tindakan yang tepat pada waktu yang tepat. Dalam percakapan itu, dia meminta Angkata Darat Bangladesh menjamin keselamatan lebih dari 10.000 mahasiswa India di negara itu.

"Memberikan pengarahan pada rapat Semua Partai di Parlemen hari ini tentang perkembangan yang sedang berlangsung di Bangladesh. Menghargai dukungan dan pengertian bulat yang diberikan," kata Jaishankar di X miliknya.

Berdasarkan data yang dimiliki pemerintah India, sekitar 19.000 warga negara India tinggal di Bangladesh, termasuk sekitar 10.000 mahasiswa. Namun sebagian besar mahasiswa telah kembali ke India pada bulan Juli lalu setelah diminta meninggalkan negara itu oleh Komisi Tinggi.

Para mahasiswa yang memimpin gerakan protes di Bangladesh telah mengusulkan peraih Nobel Mohammad Yunus untuk memimpin pemerintahan sementara.

Hasina, yang telah berkuasa selama 15 tahun, belum mengeluarkan pernyataan apa pun tentang peristiwa yang telah terjadi.

Rekomendasi