ERA.id - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan tidak akan berkompromi soal pasukan di Koridor Philadelphia. Netanyahu menekankan keputusannya dalam rapat kabinet sudah tepat.
Penegasan ini disampaikan oleh Netanyahu menyusul seruan dari Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, soal membatalkan keputusannya untuk mempertahankan pasukan di Koridor Philadelphia, perbatasan antara Jalur Gaza dan Mesir.
"Bahkan setelah pembunuhan para sandera, kami tidak akan berkompromi soal rute Philadelphia," kata Netanyahu, dikutip harian Haaretz, Senin (2/9/2024).
"Keputusan yang kami buat dalam rapat Kabinet terakhir adalah keputusan yang tepat. Membatalkannya sekarang? Setelah pembunuhan yang mengerikan terhadap sandera kami?" tanyanya menambahkan.
Pernyataan ini diungkapkan Netanyahu beberapa jam setelah tentara Israel menemukan enam jenazah sandera dari Jalur Gaza selatan. Seorang sumber mengatakan tiga dari enam jenazah sandera itu seharusnya dibebaskan pada tahap pertama kesepakatan pertukaran tahanan yang saat ini masih dinegosiasikan.
"Mereka muncul dalam daftar yang diberikan pada awal Juli. Mereka mungkin bisa dibawa kembali hidup-hidup," kata sumber itu.
Israel memperkirakan lebih dari 100 sandera masih ditahan oleh Hamas di Gaza, beberapa di antaranya diyakini telah terbunuh.
Pada hari Kamis, Kabinet Keamanan menyetujui kehadiran tentara yang berkelanjutan di Koridor Philadelphia sebagai bagian dari setiap usulan pertukaran sandera dan perjanjian gencatan senjata. Dengan keputusan ini, Kabinet secara resmi mengadopsi posisi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu terkait Koridor Philadelphia.
Selama berbulan-bulan, AS, Qatar, dan Mesir telah berupaya mencapai kesepakatan antara Israel dan Hamas untuk memastikan pertukaran tahanan dan gencatan senjata serta mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza. Namun upaya mediasi terhenti karena penolakan Netanyahu untuk memenuhi tuntutan Hamas guna menghentikan perang.