ERA.id - Presiden AS Joe Biden mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menyelesaikan kesepakatan gencatan senjata di Gaza. Desakan ini demi kepentingan para sandera yang masih ditahan.
Desakan itu disampaikan oleh Biden melalui panggilan telepon menyusul perjalanan singkat Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken ke Timur Tengah yang berakhir pada hari Selasa tanpa kesepakatan antara Israel dan militan Hamas mengenai gencatan senjata di daerah kantong Palestina tersebut.
Para negosiator yang telah berjuang selama berbulan-bulan untuk menyelesaikan kesepakatan gencatan senjata berencana untuk bertemu dalam beberapa hari mendatang di Kairo.
"Presiden menekankan urgensi untuk menyelesaikan gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera dan membahas pembicaraan mendatang di Kairo untuk menghilangkan hambatan yang tersisa," kata pernyataan Gedung Putih, mengutip Reuters, Kamis (22/8/2024).
Pernyataan tersebut mengatakan Biden dan Netanyahu juga membahas upaya AS untuk mendukung Israel melawan semua ancaman dari Iran, termasuk kelompok teroris proksinya Hamas, Hizbullah, dan Houthi, termasuk pengerahan militer defensif AS yang sedang berlangsung.
Iran telah bersumpah untuk membalas dendam atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pada 31 Juli, yang dituduhkan kepada Israel. Namun Israel tidak membenarkan atau membantah bahwa mereka berada di balik pembunuhan tersebut.
Amerika Serikat telah memerintahkan pengerahan kapal selam berpeluru kendali ke Timur Tengah dan memerintahkan kelompok penyerang Abraham Lincoln untuk mempercepat pengerahannya ke wilayah tersebut guna memperkuat pertahanan Israel.
Blinken dan mediator dari Mesir dan Qatar telah menaruh harapan mereka pada "proposal penghubung" AS yang bertujuan untuk mempersempit kesenjangan antara kedua belah pihak dalam perang Gaza yang telah berlangsung selama 10 bulan.
"Presiden Biden berbicara dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dari Israel untuk membahas gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera serta upaya diplomatik untuk meredakan ketegangan regional," kata pernyataan Gedung Putih sebelumnya.
Kantor Netanyahu sebelumnya membantah laporan televisi Israel bahwa negara itu telah setuju untuk menarik pasukannya dari apa yang disebut koridor Philadelphia, hamparan tanah sempit sepanjang 14,5 km di sepanjang perbatasan selatan daerah kantong pantai itu dengan Mesir.
Dalam pembicaraan untuk menghentikan pertempuran dalam perang yang telah berlangsung selama 10 bulan itu, Hamas mengupayakan penarikan penuh Israel dari Gaza, termasuk koridor Philadelphia.
Israel ingin mempertahankan kendali atas koridor tersebut, yang direbutnya pada akhir bulan Mei, setelah menghancurkan puluhan terowongan di bawahnya yang dikatakannya digunakan untuk menyelundupkan senjata ke kelompok militan Gaza.